Tata Cara Ruqyah Sesuai Syariat Islam

Ruqyah Cirebon - Metode pengobatan ruqyah sangat populer, utamanya dalam pengobatan gangguan jin dan juga sihir. Selain menyembuhkan adanya gangguan jin dan juga sihir pada seseorang, juga bisa mengatasi penyakit ‘ain yang bisa datang tanpa diduga-duga. Tetapi ada satu hal yang harus diperhatikan, bahwa ruqyah adalah pilihan pertama bagi umat muslim saat mereka terkena penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan gangguan makhluk halus dan jin.

Bahkan menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan, bahwa meruqyah termasuk sebuah amalan yang utama. Bahkan sudah menjadi kebiasaan dari para nabi serta para orang soleh setelahnya. Meruqyah menjadi cara untuk menangkis setan-setan dari umat manusia, menggunakan apa saja yang telah diperintahkan oleh Allah dan juga RasulNya.

Ciri-ciri orang yang diganggu oleh jin atau terkena sihir, biasanya menjadi sangat ketakutan mendengar adzan ataupun ayat suci Al-Qur’an. Menjadi mudah marah, malas bergerak, bagian-bagian tubuh terasa panas atau dingin, melakukan kebiasaan-kebiasaan aneh yang tak pernah dilakukan sebelumnya dan bahkan ada yang bisa melihat makhluk halus. Jika seseorang mengalami gejala tersebut, ada baiknya langsung dibawa ke tempat ruqyah untuk pengobatannya.

Melihat begitu pentingnya metode ruqyah, baiknya para muslim dan muslimah mengetahui apa saja tata cara ruqyah yang sesuai syariat, supaya tak terjebak metode ruqyah yang sesat. Sebab ada dua metode ruqyah yang ada di masyarakat, yakni ruqyah syar’i dan ruqyah syirik.

Adapun ciri-ciri ruqyah non syar’i atau ruqyah syirik ini adalah :
  • Menggunakan mantra-mantra atau doa yang berbau syirik
  • Melakukan kontak fisik tanpa memandang mahrom
  • Menggunakan media alat yang dikeramatkan seperti keris dan sejenisnya
  • Mengaku-aku bisa melihat jin, setan dan sejenisnya
  • Meminta disediakan sesajen sebagai syarat untuk mendapatkan kesembuhan

Tata Cara Ruqyah yang Syar’i

Supaya bisa memilih tempat ruqyah yang syar’i, baiknya kita mengetahui seperti apa tata cara ruqyah secara syariat Islam itu sendiri. Supaya bisa memilah sendiri, dimana tempat ruqyah yang bisa membawa kita pada kesembuhan, bukannya membawa masalah baru seperti halnya ruqyah non syar’i alias perdukunan.

Adapun tata cara ruqyah yang syar’i adalah sebagai berikut ini :
  • Pastikan selalu yakin, bahwa kesembuhan itu pada dasarnya adalah datang dari Allah saja
  • Kita harus melakuukan ruqyah dengan menggunakan ayat Al-Qur’an saja, menggunakan hadits, nama-nama dan sifat Allah, serta mengunakan bahasa Arab. Namun menggunakan bahasa lainyang mudah dipahami pun boleh, asal tidak melenceng dari Al-Qur’an
  • Hadapkan diri pada Allah dengan hati yang ikhlas, niatkan untuk mencari kesembuhan karena Allah saar membaca doa ruqyah
  • Bacalah surat Al-Fatihah, kemudian tiuplan bagian tubuh yang terasa sakit. Bisa juga dilanjutkan dengan membaca surat Al Ikhlas, Al Kafirun, Al Falaq, dan juga An Nas. Sesungguhnya seluruh ayah suci Al-Qur’an bisa dijadikan doa untuk ruqyah, hanya saja dengan menggunakan ayat-ayat yang telah disebutkan dalam dalil, tentu jauh lebih memberikan pengaruh yang baik
  • Semua orang yang ada dalam ruangan ruqyah harus menghayati dan meresapi makna yang ada dalam bacaan ruqyah tersebut
  • Peruqyah harus mengeraskan bacaan ruqyah, apakah itu bacaan ayat suci maupun doa dari Rasulullah. Maksudnya adalah supaya pasien mendengarkan doanya dengan lebih baik dan merasa nyaman, karena prosesi ruqyah sesuai dengan syariat Islam
  • Dalam pertengahan penyembuhan dengan ruqyah, peruqyah meniup tubuh si pasien. Untuk hal ini, jika merujuk dari Syaikh Al Utsaimin ada beberapa kelonggaran misalnya dengan meniup secara lembut dan tak perlu sampai keluar ludahnya. Aisyah pernah menjawab pertanyaan mengenai tiupan Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saat beliau sedang meruqyah, “Seperti tiupan orang yang makan kismis, tidak ada air ludahnya (yang keluar)”.  (HR Muslim, kitab As Salam, 14/182).  Namun bisa juga ditiup dengan keluar sedikit air ludah, seperti tercantum dalam Atau tiupan tersebut disertai keluarnya sedikit air ludah sebagaimana dijelaskan dalam hadits lainnya
  • Boleh juga meniup media air, atau juga dalam minyak zaitun. Bahkan minyak zaitun ini yang paling dianjurkan, sebab Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ''bahwa minyak zaitun itu berasal dari tumbuhan yang dipenuhi dengan berkah''.
  • Peruqyah menggunakan tangan kanan untuk mengusap pasien, dengan berdasarkan pada hadits HR.Muslim, kata Aisyah bahwa “Rasulullah, tatkala dihadapkan pada seseorang yang mengeluh kesakitan, Beliau mengusapnya dengan tangan kanan.”
Demikian adalah tata cara untuk meruqyah dengan cara yang syar’i, selain melakukan
ruqyah dengan bantuan dari peruqyah, kita juga bisa melakukan ruqyah sendiri. Tetapi
pastikan juga tetap melakukan ruqyah sesuai dengan syariat, walaupun dilakukan seorang
diri.

Tata Cara Ruqyah Sendiri yang Sesuai dengan Syariat Islam

Bagaimana caranya untuk melakukan ruqyah sendiri? Pertama-tama ucapkan bismillah sebanyak 3 kali sambil meletakkan tangan di tempat yang sakit. Kemudian bacalah Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti.

Ada juga dalam riwayat lain yang disebutkan, mengucapkan doa tersebut sebanyak tujuh kali dan dilakukan usapan setiap kali mengucapkannya. Bisa juga membaca Aku berlindung kepada keperkasaan Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dari rasa sakitku ini.

Saat melakukan ruqyah mandiri, harus dalam keadaan suci atau berwudhu. Bisa menggunakan media air yang kemudian diminum, atau dengan hanya menggunakan
sentuhan tangan saja di bagian tubuh yang terasa sakit.

Namun jika rasa sakit tersebut terasa di sekujur tubuh kita, maka tiuplah kedua telapak tangan dan usapkan ke wajah. Jika rasa sakit hanya di beberapa bagian tubuh saja, misalnya pada kaki dan tangan, atau kepala, maka usapkan tangan pada bagian yang sakit tersebut saja.

Apakah ruqyah bisa dilakukan untuk penyakit umum? Di dalam berbagai hadits mengenai ruqyah, penyakit yang disebutkan adalah mata jahat atau penyakit ‘ain, humah atau penyebaran bisa (racun) dan penyakit namlah. Namun jika ingin meruqyah untuk penyakit lainnya pun dipersilahkan.

Lantas dimana kita bisa menemukan tempat ruqyah yang sesuai dengan syariat Islam?
Ada banyak tempat ruqyah yang bisa dicari, baik itu secara online maupun secara offline.
Jika tak menemukan tempat ruqyah di sekitar rumah, maka baiknya mencari tempat ruqyah yang jelas sesuai syariat dari internet. Ada banyak peruqyah yang melayani pengobatan ruqyah lintas kota, utamanya jika pasien dalam kondisi yang parah, sehingga tak bisa bepergian jauh.

Untuk masyarakat yang berada di daerah Cirebon dan sekitarnya, bisa datang langsung ke Ruqyah Cirebon, Gerbang Permai Pamengkang, blok i7, kecamatan Mundu, kabupaten Cirebon. Untuk membuat jadwal ruqyah, atau untuk berkonsultasi terlebih dahulu bisa menghubungi 083120122062 atau bisa juga langsung mengunjungi www.ruqyahcirebon.com untuk informasi lebih lanjut.