Seperti yang kita ketahui bahwa tindakan syirik itu dosa besar dan tak diampuni oleh Allah. Oleh sebab itu, penting sekali mengetahui syarat terapi ruqyah yang syar’i. Supaya tidak salah memilih ruqyah, berikut ini adalah syarat terapi ruqyah. Yaitu :
- Menggunakan bacaan ruqyah yang berupa ayat Al Qur’an atau nama dan juga sifat Allah.
- Bacaan yang digunakan menggunakan bahasa Arab, boleh juga kalimat-kalimat yang bermakna jika tak bisa dalam bahasa Arab
- Yakinlah jika Allah yang akan menyembuhkannya, bukan karena zat dari ruqyah itu sendiri
- Bacaan saat ruqyah adalah bernarasumber dari ayat suci Al Qur’an, atau doa-doa yang syar’i atau juga doa lain yang tak bertentangan dengan doa yang sudah diajarkan oleh Rasulullah
- Gunakan bahasa Arab lebih baik, tetapi jika tak mampu maka gunakan saja bahasa Indonesia yang baik
- Tak boleh bergantung pada ruqyah, karena terapi ruqyah ini hanyalah media atau sebab saja dan izin Allah yang akan menyembuhkan
- Pastikan isi dari bacaan ruqyah jelas bermakna
- Hanya berdoa dan berharap pada Allah saja, dan tidak meminta pada selain Allah misalnya pada arwah leluhur, pada orang sholeh yang sudah meninggal, pada jin dan lainnya
- Bacaannya tak mengandung celaan atau hal hal yang haram lainnya
- Terapi ruqyah dilakukan tanpa syarat-syarat yang aneh seperti harus dilakukan di makam keramat, di dalam ruangan yang gelap, menyediakan kembang tujuh rupa, membawa sesajen dan hal-hal yang tak masuk akal lainnya.
Media untuk Ruqyah yang Sesuai Dengan Ajaran Rasulullah
Supaya pasien tidak terjerumus pada metode ruqyah yang non syar’i atau praktek perdukunan, kenali terlebih dahulu macam-macam media terapi ruqyah yang sesuai dengan ajaran Rasulullah, atau yang digunakan oleh Rasulullah. Yaitu :
1. Air
Ini adalah media pertama yang biasa digunakan untuk meruqyah seseorang, air yang digunakan bisa berupa air untuk mandi dan air untuk diminum. Biasanya air tersebut akan dicampur dengan menggunakan daun bidara yang sudah ditumbuk halus, atau jika airnya untuk diminum akan ditiupkan doa-doa ruqyah yang syar’i.
2. Daun bidara
Media lainnya yang biasa digunakan untuk meruqyah seseorang adalah daun bidara, biasanya daun bidara digunakan untuk campuran ke dalam air yang digunakan untuk mandi. Jumlah daun bidara yang digunakan biasanya tujuh lembar, dan cara mencampurkannya ke dalam air mandi adalah dengan cara ditumbuk sampai halus.
3. Minyak Zaitun
Minyak zaitun berasal dari tumbuhan yang penuh manfaat dan Rasulullah sendiri yang merekomendasikan nya. Minyak zaitun biasanya dioleskan pada bagian yang terasa sakit, setelah ditiupkan doa-doa ruqyah. Selain itu juga diminum sesuai dengan anjuran,
4. Kurma
Bahkan ada sebuah hadits shahih yang meriwayatkan bahwa Rasulullah menganjurkan umatnya untuk mengonsumsi tujuh butir kurma Ajwa setiap pagi, sehingga sihir dan gangguan jahat tidak akan mengganggunya sepanjang hari itu.
Demikian adalah beberapa macam media yang digunakan oleh terapis ruqyah, untuk memperkuat efek pengobatan dari gangguan jin atau penyakit ‘ain. Semuanya digunakan oleh Rasulullah dan sesuai dengan Al-Qur’an serta hadits.
Maka apabila anda menemukan terapi ruqyah yang memasukkan media lain sebagai media untuk pengobatan, sebaiknya anda berhati-hati. Biasanya media tersebut berupa telur ayam kampung, telur ayam cemani, bunga tujuh rupa, kemenyan, kopi pahit dan lainnya dengan alasan untuk mengeluarkan jin, atau santet dari dalam tubuh.
Cara Meruqyah Menggunakan Media Air
Berikut ini adalah beberapa macam cara meruqyah menggunakan media air, yang sudah dijelaskan dalam berbagai hadits shahih dan dirangkum oleh Ruqyah Cirebon, silahkan disimak :
1. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an kemudian ditiupkan ke dalam air minum
Manfaat dari air ruqyah yang diberikan pada orang yang sakit atau pasien ruqyah bisa dilihat secara fisik, karena air memiliki manfaat tersendiri dan demikian pula doa ruqyah yang bisa menjadi sebab kesembuhan, sehingga bisa memberikan manfaat bagi orang yang sedang terkena gangguan jin atau sihir dan santet.
2. Menggunakan air ruqyah untuk mandi
Anda juga diperbolehkan untuk mandi dengan menggunakan air yang sudah dibacakan ayat ruqyah terlebih dahulu, apalagi jika memang anda diindikasi mengalami gangguan sihir, jin, dan penyakit ‘ain. Jika ada hal yang boleh dilakukan untuk meruqyah dengan media air, maka ada juga cara yang tidak diperbolehkan. Berikut ini adalah beberapa macam cara meruqyah dengan metode air yang tak boleh dilakukan, apalagi oleh umat Islam. Silahkan disimak
:
1. Menggunakan serbuk bambu kuning untuk melakukan ruqyah
Hal ini sering terjadi, apalagi di pengobatan alternatif yang jauh dari kata syar’i. Para pasien akan disuruh untuk menyediakan sejumlah kembang dengan jumlah yang ganjil, untuk dijadikan campuran air mandi saat pengobatan dilakukan, tujuannya untuk membersihkan diri dan memberikan hal yang magic. Tetapi pada kenyataannya tak ada keutamaan air serbuk bambu kuning untuk meruqyah seseorang, malah itu menyerupai tindakan para dukun yang selalu mewajibkan bambu kuning. Apabila dalam terapi ruqyah mengharuskan untuk membawa serbuk bambu kuning, maka hal itu sudah masuk tindakan para dukun yang tak dibolehkan dalam Al Qur’an.
2. Mencelupkan tulisan Al-Quran ke dalam air
Di luaran sana banyak sekali praktek pengobatan yang menggunakan selembar kertas dengan tulisan Al-Qur’an, atau doa-doa ke dalam air. Baik itu untuk air minum, atau untuk air yang akan digunakan mandi. Maksudnya adalah supaya bisa meruqyah seseorang dengan menggunakan media air yang sudah dicelupkan kertas tersebut.
Namun ternyata cara tersebut sama sekali bukan petunjuk dari Rasulullah, dan ulama sunni pun tidak ada yang melakukan hal itu. Cara ini akan membuat Al-Qur’an seakan menjadi jimat, dan bisa menghinakan ayat Al-Qur’an.
Jadi, metode tersebut bukanlah cara yang benar untuk melakukan pengobatan dalam Islam karena tidak ada dalilnya dan sebaiknya dihindari saja.
Apabila ingin berkonsultasi mengenai ruqyah syar’i, dan membuat jadwal temu untuk melakukan konsultasi secara langsung, atau melakukan terapi ruqyah, maka anda bisa menghubungi 083120122062 atau datang ke Ruqyah Cirebon di Gerbang Permai Pamengkang, blok i7, kecamatan Mundu, kabupaten Cirebon.