Yang dimaksud dengan ruqyah syariyyah adalah ruqyah yang mengikuti cara nabi, yaitu dengan menggunakan bacaan-bacaan dari Al-Qur’an, atau dengan menggunakan berbagai macam doa yang sudah diajarkan oleh Rasulullah. Selain menggunakan pakaian yang syar’i dan menutup aurat (baik pasiennya maupun terapisnya) juga menghindari sentuhan fisik secara langsung untuk non mahrom, itulah kenapa setiap pasien yang akan diruqyah harus didampingi oleh mahrom mereka masing-masing.
Ruqyah syariyyah juga menggunakan media seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah, seperti air zamzam, minyak zaitun dan kurma muda. Serta menggunakan daun bidara, biasanya daun tersebut diambil dalam jumlah yang ganjil, kemudian dihaluskan dengan cara ditumbuk supaya lumat dan bisa dicampurkan ke dalam air.
Sementara itu ruqyah non syar’i atau juga dikenal sebagai praktek perdukunan, memiliki teknik pengobatan yang jauh berbanding terbalik dengan pengobatan ruqyah yang sesuai syariat.
Dukun biasanya menggunakan jampi-jampi, atau mantra yang isinya jauh dari meminta pertolongan kepada Allah. Dalam mantra itu malah meminta pertolongan dan perlindungan dari makhluk lainnya seperti jin, makhluk penunggu tempat keramat (jin), atau arwah orang soleh, maupun arwah dari para leluhur.
Selain itu, para dukun juga mengharuskan para pasien untuk melakukan ritual-ritual yang konon dilakukan supaya jin atau penyakit di dalam tubuh pergi, padahal sejatinya mereka malah mengundang jin-jin lainnya untuk masuk ke dalam tubuh pasien, dan juga menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Dukun juga akan meminta pasien untuk membawa sesajen, seperti kelapa muda, ayam cemani, telur ayam kampung, kembang tujuh rupa dan berbagai macam sesajen lainnya untuk menyenangkan jin. Tak hanya itu, ritual pengobatan juga dilakukan di tempat keramat supaya lebih terasa kleniknya.
Maka karena itu, jangan sampai terjerumus memilih pengobatan yang salah, karena tak hanya membuat masalah baru di dalam tubuh kita namun juga bisa menyebabkan kita terjerumus pada dosa syirik yang sangat sulit diampuni.
Sakit Panas Karena ‘Ain
Adanya rasa kagum yang juga diiringi dengan rasa iri atau benci saat melihat anak yang lucu, harta, atau keelokan paras yang dimiliki oleh orang lain bisa memberikan dampak negatif pada pemiliknya. Bahkan saat melihat foto yang diunggah di media sosial sekalipun, bisa membuat si pemilik foto merasakan hal negatif, dan hal negatif tersebut dikenal sebagai penyakit ‘ain atau mata jahat.
Jadi sederhananya, penyakit ‘ain ini merupakan sebuah penyakit yang telah disebabkan oleh adanya rasa kagum yang berlebihan, atau rasa dengki dari seseorang. Rasa inilah yang kemudian setan manfaatkan untuk mengirimkan panah hasad, kepada orang yang dikagumi atau yang dibenci itu. Hasilnya adalah muncul penyakit fisik, atau penyakit yang menyerang mentalnya.
Penyakit yang disebabkan oleh ‘ain tidak bisa diobati dengan menggunakan obat medis, sebab bukan penyakit medis. Dengan adanya penyakit ini bisa mengganggu mental dan menyebabkan banyak masalah.
Memang penyakit ini banyak sekali diderita oleh balita dan anak-anak, sebab mereka masih lemah serta belum bisa melakukan perlindungan diri sendiri dari berbagai pengaruh jahat yang ada di sekelilingnya.
Yang membuat penyakit ini berbahaya adalah karena tak bisa diprediksi kedatangannya, dan akibatnya bisa muncul terus menerus bahkan sampai bisa menyebabkan kematian dari orang yang terkena ‘ain tersebut.
Contoh terjadinya penyakit ‘ain, saat dua orang ibu sedang mengobrol dan ibu yang pertama berlebihan memuja-muji anaknya, dengan bakat atau kelebihan yang tidak dimiliki oleh anak dari ibu yang kedua. Pada saat itu, setan pun berperan dan mulai meniupkan rasa dengki dan iri pada si ibu kedua, kemudian panah hasad pun terlepas dan mengenai anak dari ibu yang pertama tadi.
Efeknya adalah anak menjadi sakit-sakitan, dan perilaku yang dibangga-banggakan sebelumnya jadi berubah sama sekali, misalnya jadi membangkang, melawan, juga jadi tidak dekat dengan orangtua. Pada anak bayi dan balita, biasanya mereka akan rewel secara terus menerus, sakit demam dan tidak ceria.
Cara Meruqyah Orang yang Demam dan Panas
- Surat Al-Fatihah
- Ayat kursi
- Surat Al-Ikhlas
- Surat Al-Falaq
- Surat An-Naas
Selain melakukan ruqyah, dibarengi juga dengan memperbaiki pola makan dan gaya hidup. Untuk yang sakit panas, perbanyak makan makanan yang mendinginkan tubuh dari dalam, seperti cincau, kelapa muda, atau buah-buahan yang mengandung banyak air.
Saat panas masih tinggi juga harus dikompres, supaya menimbulkan rasa nyaman pada pasien. Gunakan sebuah handuk kecil, atau sapu tangan yang dilipat, celupkan ke dalam air dan letakkan di dahi, ketiak atau selangkangan supaya panas segera reda.
Jangan menggunakan pakaian yang tebal, melainkan pakaikan pakaian biasa saja yang menyerap keringat dan nyaman. Jangan pula diselimuti dengan selimut yang tebal, gunakan kain tipis saja, atau tak perlu pakai selimut.
Selain menggunakan kompresan, juga bisa menggunakan gel pereda panas yang biasa dijual di apotek dan di minimarket terdekat.
Ruqyah Cirebon untuk Orang Sakit Demam dan Panas
Apabila sakit panas dan juga demam yang diderita tak kunjung sembuh walaupun sudah melakukan pengobatan medis, juga melakukan ruqyah mandiri, maka sebaiknya mencari terapi ruqyah yang sudah terbiasa melakukan ruqyah, supaya terapi ruqyah bisa dilakukan dengan lebih maksimal.
Namun sebelum melakukan ruqyah, pastikan pasien bertawakal kepada Allah, melalui terapi ruqyah ini Allah akan memberikan kesembuhan dari penyakit yang sedang ia derita. Jangan bergantung pada ruqyah, karena ruqyah hanya media saja, cara untuk sembuh dan kesembuhan itu sendiri adalah Allah Subhanahu Wa Ta’Alla yang akan memberikannya.
Dimana terapi ruqyah syar’i yang bisa dikunjungi? Pasien bisa datang ke Gerbang Permai Pamengkang, blok i7, kecamatan Mundu, kabupaten Cirebon untuk menemui tim Ruqyah Cirebon. Atau jika tak sempat datang langsung dan ingin berkonsultasi dulu, atau untuk membuat jadwal, bisa menghubungi 083120122062 atau kunjungi www.ruqyahcirebon.com