Cara Membuat Ramuan Ruqyah Dengan Daun Bidara dan Madu

Cara Membuat Ramuan Ruqyah Dengan Daun Bidara dan Madu. Metode pengobatan ruqyah merupakan salah satu metode pengobatan yang sudah ada sejak zaman para nabi. Dimana metode ini adalah metode yang sangat dianjurkan untuk mengobati sebuah penyakit dengan cara islami dan syar’i.

Sesuai dengan sejarahnya, ruqyah adalah cara pengobatan yang menggunakan metode pembacaan ayat dan surat-surat di dalam Al Qur’an, serta beberapa doa yang diyakini mampu mengusir gangguan yang menyebabkan penyakit.

Metode penyembuhan dengan cara ruqyah ini bisa dilakukan kepada siapa saja tanpa terbatas suku, golongan maupun ras. Termasuk juga diperbolehkan untuk siapapun ketika penyakit yang dialami dapat disembuhkan dengan ruqyah. Beberapa penyakit yang bisa di ruqyah biasanya adalah penyakit-penyakit yang berhubungan dengan dunia ghaib, gangguan jin yang pada dasarnya tidak bisa disembuhkan dengan cara medis.

Ruqyah merupakan metode penyembuhan islami yang diajarkan oleh Rasulullah dengan cara membacakan ayat Al Qur’an dan doa ruqyah. Biasanya ruqyah dilakukan untuk mengobati orang-orang yang terkena gangguan sihir, kerasukan, gangguan kejiwaan dan beberapa masalah yang berkaitan dengan alam ghaib.

Untuk dapat melakukan ruqyah, tentu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Seperti harus dalam keadaan yang suci dari hadats dan najis, tidak dalam keadaan jinabah dan semacamnya.

BACA JUGA: INDIGO BUKANLAH SUATU KELEBIHAN

Akan tetapi dalam beberapa kasus ada yang mempertanyakan bagaimana hukum ruqyah dengan daun bidara dan madu? Tentunya di perbolehkan dan hukumnya sunnah , karena proses ruqyah itu bukan hanya membacakan ayat-ayat Al Qur’an dan doa-doa ruqyah saja tapi bisa media air dan herbal. 

Adapun untuk syarat diperbolehkannya melakukan ruqyah ada beberapa hal. Dimana syarat ini diambil dari keterangan Syaikh Imam Suyuthi dalam kitab Fathul Majid. Syarat tersebut diharuskan ada, agar proses ruqyah bisa berjalan sempurna dan berhasil menyembuhkan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan gangguan alam ghaib.

  •  Bacaan ruqyah

Untuk bacaan ruqyah, yang digunakan adalah ayat dari Al Qur’an yang memang biasa difungsikan untuk melakukan ruqyah. Seperti Ayat Kursi, Surat Yaasin, Surat Mu’aawidatain dan sebagainya. Selain itu juga bisa digunakan beberapa doa yang memang dikhususkan untuk meruqyah. Dalam hal ini, peruqyah harus dalam keadaan suci, begitu juga untuk pasien yang diruqyah.

  • Bahasa

Ruqyah akan berhasil jika bahasa yang digunakan saat meruqyah adalah bahasa yang bisa mendekatkan diri kepada Allah. Peruqyah bisa menggunakan bahasa Al Qur’an (Bahasa Arab), atau juga bahasa lain yang apabila diucapkan memiliki sebuah makna permohonan kesembuhan kepada Allah.

  •  Keyakinan

Keyakinan di sini akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan dari metode ruqyah yang dilakukan. Seorang peruqyah sangat dilarang keras untuk meyakini bahwa perantara (air, zat dan semacamnya) yang menyembuhkan. Sebab kesembuhan yang di alami adalah karena izin dariNya.

Ketiga syarat tersebut memang harus ada pada saat meruqyah. Jika satu syarat saja terlewatkan, maka bisa dipastikan ruqyah yang dilakukan akan mengalami kecacatan dan jauh dari keberhasilan.

Samahalnya ketika Anda mau ruqyah dengan daun bidara dan madu, maka semuanya itu tidak ada salahnya. Apalagi daun bidara terkenal sebagai sebuah daun yang sangat kaya manfaat samahlnya juga dengan madu. Dalam keyakinannya sebagian besar dari Muslim, daun bidara juga terkenal mampu menghalangi sihir dan jin.

Sebenarnya manfaat daun bidara dan mandu bila di tinjau dari segi kesehatan juga banyak. Namun bagi umat Islam, maka manfaatnya akan lebih banyak lagi, yaitu untuk bisa menangkal kejahatan ghaib.  Sihir dan jin dalam Islam merupakan bagian dari rukun Iman. Salah satu pilar dari rukun Iman yaitu percaya pada hal yang ghaib. Termasuk juga di antara berbagai hal yang ghaib selain dari Allah SWT, yaitu sihir, jin, malaikat serta juga iblis.

Beberapa Kriteria Ruqyah Yang Benar

Di nukil dari kitab Fatawal ‘Ulama fii “Ilaajus Sihr wal Mass wal ‘Ain wal Jaan, disebutkan bahwa metode ruqyah akan sah dan berhasil jika melalui beberapa kriteria berikut ini.

  • Proses ruqyah wajib menggunakan ayat Al Qur’an sebaga perantaranya, seperti penggunaan ayat atau surat yang memang sudah dikhususkan untuk ruqyah. Selain itu peruqyah juga diperbolehkan menggunakan doa-doa khusus untuk ruqyah. Selama doa tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan dan syariat islam.
  • Bahasa utama yang digunakan adalah Bahasa Arab, sebab merupakan Bahasa Al Qur’an yang apabila digunakan maka akan lebih memudahkan memohon kepada Allah. Apabila peruqyah memang secara terpaksa tidak bisa menggunakan Bahasa Arab, maka boleh menggunakan bahasa lain. Dengan catatan doa yang di ucapkan memiliki makna yang sama dengan doa yang diucap calam Bahasa Arab.
  • Peruqyah dan yang diruqyah harus dalam keadaan yang suci (tidak jinabah atau sejenisnya). Khusus untuk meruqyah wanita yang sedang mengalami haidh hukumnya diperbolehkan jika memang kondisi sangat mendesak (jika tidak di ruqyah akan membahayakan pasien). Namaun jika dalam keadaan yang baik-baik saja, ada baiknya proses ruqyah menunggu hingga pasien kembali dalam keadaan yang suci.
  • Doa yang diucapkan hanya mengandung permohonan kepada Allah, bukan kepada selain Allah (jin, setan atau sebangsanya). Karena bisa menimbulkan kesesatan dan justru akan menambah beban penyakit yang diderita oleh pasien.
  • Proses ruqyah bisa dilakukan beberapa kali untuk penyakit yang berat (belum sembuh dengan sekali ruqyah). Terutama saat meruqyah tentu proses ruqyah yang dilakukan juga akan terhalang hukum suci dari si pasien. Sehingga pada saat pasien sudah kembali dalam keadaan yang suci, dianjurkan untuk melakukan ruqyah kembali agar hasil yang didapatkan benar-benar bisa membawa kesembuhan bagi pasien tersebut.

Tata Cara Membuat Ramuan Ruqyah Dengan Daun Bidara dan Madu

  • Ambil 7 helai daun bidara dengan membaca basmallah
  • Kemudian tumbuk daun bidara hingga halus
  • Selanjutnya masukkan ke dalam gelas lalu campurkan 3 sendok madu murni, di aduk hingga merata lalu tuangkan air hangat 200 cc
  • Setelah itu baca ayat – ayat ruqyah, ayat kursi 7x, Al kafirun 7x, Al falaq 7x, An-naas 7x, Al fatihah 7x
  • Setelah itu tiupkan ke air 7x sambil tahan nafas, lalu diminum.

Biasanya saat melewati lokasi benda sihir tubuh langsung mengirim signal merinding ataupun respon lain, itu semua disebabkan seperti signal HP, semakin dekat Hp pada menara atau tower maka signalnya akan semakin besar, begitu juga dengan benda sihir ataupun sumber kekuatan sihir.

Begitu penderita mendekati sumber kekuatan sihir tersebut maka akan semakin besar pula respon serta rasa sakit yang dialami penderita. Itulah pentingnya segera menemukan buhul sihir yang telah mengikat agar kita dapat segera mendapatkan penyelesaiannya.

Inilah cara membuat ruqyah dengan daun bidara dan madu yang sekarang ini mulai sering juga digunakan oleh banyak orang. Karena untuk kedua bahan tersebut memang sangat terkenal kaya akan manfaat.