Arti Muntah Saat Diruqyah
Kartun Orang sedang mual | Foto : Media Cirebon 

Ruqyah Cirebon - Sampai jumpa lagi di situs Ruqyah Cirebon. Semoga kita semua dilimpahkan rahmat dan berkah pada kesempatan ini. Saya sendiri pernah menghadapi situasi pasien yang muntah-muntah saat diruqyah. Bahkan, ketika meruqyah pasien yang biasanya disebabkan oleh gangguan jin atau sihir, sebelumnya saya akan menyediakan kantong plastik yang akan digunakan pasien untuk menampung muntahannya. Ini karena, jika pasien merasa ingin muntah dan tentunya jangan ditahan.

Sejujurnya, saya sendiri tidak yakin mengapa pasien muntah saat ruqyah. Tidak semua pasien akan muntah saat diruqyah. Ini tergantung pada tingkat keparahan atau keparahan penyakit. Saya mencoba mengungkap fenomena muntah saat ruqyah.

Ruqyah Memiliki Energi

Ruqyah syari'at yang terdiri dari pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan doa-doa Nabi Muhammad adalah mukjizat tertinggi. Ayat-ayat suci Alquran pada dasarnya adalah Nur atau Cahaya. Nur sendiri memiliki energi yang besar karena berasal dari alam yang tinggi. Nur artinya cahaya yang menerangi kegelapan. Al-Quran dicirikan sebagai nur (cahaya) karena memberikan cahaya iman kepada orang-orang yang berada dalam kegelapan dan kekafiran. 

Selain itu, Al-Qur'an juga merupakan cahaya yang menerangi jiwa orang yang selalu membacanya dan menghayati isinya. Firman Allah:

“Hai manusia! Sesungguhnya telah datang kepadamu: Bukti dari Tuhanmu, dan Kami juga telah menurunkan kepadamu (Al-Qur’an sebagai) Nur (cahaya) yang menerangi (apa pun yang membawa kemuliaan di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat) ". (surah an-Nisaa' 4:174)

Pengertian Energi Ruqyah adalah kemampuan untuk melakukan usaha (penyembuhan, benteng, ketahanan dari gangguan fisik, psikis, gangguan jin, serangan sihir dan segala bahaya) untuk menghasilkan tenaga kerja, kekuatan atau energi yang bersumber dari Al-Qur'an dan doa-doa yang disyariatkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Energi Ruqyah berasal dari berkah dan keajaiban membaca Al-Qur'an dan doa-doa Nabi Muhammad. 

Cahaya yang terpancar dari ruqyah syari'at ketika perawat meruqyah pasien pada hakikatnya akan mengobati penyakit yang diderita pasien. Energi nur ini akan mampu menetralisir segala bentuk energi negatif, makhluk jin atau setan, racun dalam tubuh seseorang dengan menggunakan energi ruqyah. Energi Nur hasil membaca ruqyah syari'ah merupakan pencegahan dengan membuang segala bentuk energi negatif yang menyerang tubuh. 

Energi negatif ini terdiri dari toksin (toksin), timbunan limbah sisa metabolisme yang bersifat racun bagi tubuh. Racun ini menumpuk di tubuh pasien selama bertahun-tahun. Racun yang menumpuk di dalam tubuh akan menyebabkan sel-sel di dalamnya rusak dan lambat laun menurunkan kekebalan tubuh yang bisa menjadi penyakit. Secara umum, tujuan ruqyah syari'ah antara lain untuk membersihkan energi negatif. Hal ini karena energi negatif seperti racun akan merugikan dan merusak sel-sel organ tubuh. 

Selain itu, ruqyah syariah dapat mengembalikan fungsi dan keseimbangan organ dan sistem tubuh secara efektif. Selain itu, energi ruqyah dapat memberikan kesempatan pada organ tubuh untuk beristirahat, terutama hati dan sistem pencernaan, meningkatkan energi bagi tubuh untuk melakukan proses metabolisme, serta memperbaiki kerusakan yang terjadi. 

Selain itu, energi ruqyah berupaya meningkatkan sirkulasi dan metabolisme darah, memperbaiki sel-sel yang rusak dan menjaga keseimbangannya. membangun sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kualitas tidur dan bahkan mengubah diri dari tidak sehat menjadi sehat.

Proses Muntah Saat Diruqyah

Muntah adalah kegiatan mengeluarkan isi lambung melalui mulut yang disebabkan oleh gangguan pada saluran pencernaan. Mual dan muntah disebabkan oleh aktivasi pusat muntah di otak. Muntah adalah cara dramatis tubuh untuk mengeluarkan zat berbahaya. Muntah dapat disebabkan oleh makan atau menelan zat beracun atau makanan yang telah rusak dan terkontaminasi (infeksi kuman). Kemampuan muntah dapat memperlancar pembuangan racun dari perut.

Ada pasien yang muntah saat baru memulai bacaan ayat-ayat ruqyah. Beberapa muntah setelah membaca beberapa ayat ruqyah. Beberapa muntah setelah menyelesaikan proses ruqyah. Beberapa bahkan muntah dalam perjalanan pulang atau setelah tiba di rumah. Biasanya kebanyakan pasien selalu muntah saat peruqyah menyentuh ubun-ubun, perut, dada saat membaca ayat-ayat ruqyah atau juga saat meminum air yang sudah ruqyah. 

Ada pasien yang langsung muntah dan ada juga pasien yang muntah saat minum air ruqyah di rumah. Dapat dikatakan bahwa pasien yang muntah disebabkan oleh dorongan kuat dari energi ruqyah yang terpancar ketika peruqyah membacakan ayat-ayat ruqyah. Saat memegang salah satu bagian tubuh yang sakit, tangan peruqyah langsung memprogram energinya ke arah pusat nyeri pasien dan energi ruqyah yang terpancar mendorong penyakit untuk segera keluar melalui mulut.

Banyak sekali kejadian penyakit yang disebabkan oleh adanya zat yang menyerang tubuh. Pada penyakit yang disebabkan oleh sihir, kebanyakan penderita akan selalu mengalami muntah-muntah ketika diruqyah, karena serangan sihir selalu membawa zat beracun. Sekali pasien muntah berwarna hijau dan hitam pekat, yang lebih parah akan keluar dengan muntahan bahan berbahaya seperti paku, besi dan sebagainya. 

Menurut saya muntahan yang keluar ini membawa benda asing seperti kuman atau virus penyakit, termasuk makhluk halus (jin atau setan). Dengan melakukan terapi ruqyah, sebagian besar penyakit akan berkumpul di perut karena ditekan secara otomatis oleh pancaran energi ruqyah yang akan ditolak oleh energi ruqyah hingga dikeluarkan melalui mekanisme muntah. 

Hebatnya lagi, penyembuhan penyakit akan langsung berkesan dengan keluarnya penyakit melalui muntah-muntah, meski ada juga yang keluar melalui buang air besar dan kecil, atau keluar dari organ tubuh.

Muntah Saat Diruqyah

kita perlu membaca dan mempelajari hadits di bawah ini, dimana Rasulullah meruqyah seorang anak yang menyebabkan penyakit keluar dari tubuh anak tersebut melalui muntahannya hingga anak tersebut sehat kembali. 

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa seorang wanita datang untuk membawa anaknya kepada Rasulullah dan berkata: 

"Ya Rasulullah, anakku sakit gila, karena ketika kita makan dia mengambil semua makanan kita dan merusaknya." Kemudian Rasulullah mengusap dadanya dan meruqyah untuknya, lalu anak itu muntah dan keluar dari mulutnya seekor binatang aneh yang segera menghilang.

Ada hikmah dalam hadits ini, bahwa sebenarnya terapi ruqyah memiliki keutamaan mengeluarkan segala penyakit dari dalam tubuh melalui muntahan. Jika kita terkena sihir, biasanya denda sihir akan keluar melalui muntahan kita. Selain itu, efek positif dari muntah ketika diruqyah adalah mengeluarkan semua racun atau penyakit dalam tubuh yang mengarah ke perut kita.

Memang tidak semua orang yang ruqyah harus muntah. Muntah hanyalah sebagian dari reaksi penyembuhan ketika seseorang sedang diruqyah. Banyak orang yang menjalani terapi ruqyah tidak muntah. Orang yang meminta ruqyah atau meruqyah sendiri bertujuan untuk mencari kesembuhan kepada Allah, mereka melakukan terapi ruqyah bukan untuk muntah tetapi untuk sembuh. Dan proses penyembuhan adalah kewenangan Tuhan melalui muntahan atau cara lain.

Kesimpulan

Yakinlah bahwa hal seperti itu adalah bukti nyata dari keajaiban Al-Qur'an dan pertolongan segera dari Allah swt. Bagaimana kita bisa berpikir dengan pikiran bahwa hanya dengan memegang satu bagian tubuh atau bahkan lebih mengesankan jika pembacaan diikuti dengan bertepuk tangan maka penyakit secara otomatis akan berkumpul dan keluar dari mulut membawa semua energi negatif, kotoran penyakit, kuman atau virus, roh jahat keluar dari tubuh yang sakit.

Saran saya jika selama terapi ruqyah pasien merasa ingin muntah, tidak menahan dan membiarkan semua penyakit keluar dari mulut pasien, begitu juga jika saat minum air yang sudah ruqyah merasa ingin muntah, jangan ditahan. masuk tapi keluarkan muntahannya.

Demikian ulasan artikel tentang Muntah Saat Diruqyah, semoga bermanfaat.