Beberapa Penyebab Kesurupan Dan Cara Mengobatinya
Ilustrasi Kesurupan | Foto : Media Cirebon 

Beberapa Penyebab Kesurupan Dan Cara Mengobatinya - Beberapa penyebab orang kesurupan dan cara mengobatinya, merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh para ahli di bidangnya, untuk membantu dan membersihkan dari pengaruh makhluk jahat yang dengan sengaja ingin merusak jiwa dan raga secara bersamaan. Apa kesurupan itu? Apakah itu benar? Lalu bagaimana cara mencegah dan mengobatinya? 

Kerasukan merupakan fenomena yang sudah ada sejak zaman dahulu pada berbagai suku bangsa. Pada suku tertentu hal ini dikaitkan dengan ritual keagamaan tertentu. Juga terkadang digunakan sebagai hiburan dalam seni pertunjukan. Orang awam menyebutnya "spirit-inducing" dan dalam dunia medis disebut "trance". Dalam PPGDGJ III gangguan ini termasuk dalam kelompok: “gangguan disosiasi”. Manusia menanggapi kesurupan, terbagi menjadi 2

Mereka yang mempercayainya dan mempercayainya. Itulah keyakinan yang umumnya terdapat pada umat islam.

Mereka yang mengingkarinya, dan menganggapnya tidak kerasukan jin. Keyakinan ini menjadi salah satu prinsip mazhab liberal, mengikuti pemahaman pendahulunya, sekte mu'tazilah. Untuk yang kedua, tidak perlu melihat, karena lebih berorientasi pada akal dan logika sederhana, daripada menggunakan dalil-dalil al-qur'an dan as-sunnah.

Kesurupan Dalam Pandangan Islam

Penjelasan Al-Qur'an dan Hadtis yang menggambarkan keberadaan penyakit kesurupan jin, diantaraanya : 

Allah SWT, berfirman :

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا 

"Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba" (QS, 2 : 275)

Keterangan Ibnu Katsir, 

"Maksud ayat, pemakan riba tidak akan dibangkitkan dari kubur mereka pada hari kiamat kecuali seperti bangkitnya orang yang kesurupan dan kerasukan setan. Karena dia berdiri dengan cara tidak benar. Ibnu Abbas mengatakan "Pemakan riba, dibangkitkan pada hari kiamat seperti orang gila yang tercekik" . 

Al-Qurtubi menegaskan , Ayat ini dalil tidak benarnya pengingkaran orang terhadap fenomena kesurupan karena kerasukan jin. Mereka menganggap bahwa itu hanya murni penyakit badan. Sedang setan tidak dapat mengalir di dalam tubuh-tubuh manusia dan tidak dapat merasuk ke dalam tubuhnya. Disebutkan dalam hadits dari Abul Aswad as-Sulami, bahwa diantara doa Nabi saw. adala sebaga berikut :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ، وَالْحَرِيقِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ…

"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari tertimpa benda keras, aku berlindung kepadaMu dari mati terjatuh, aku berlindung kepadaMu dari tenggelam dan kebakaran, dan aku berlindung kepadamu dari keadaan setan merasuki badanku ketika mendekati kematian"... 

Al-Munawi menjelaskan : 

"Setan merasuki badanku ketika mendekati kematian" dengan gangguan yang dapat menggelincirkan kaki, merasuki akal dan pemikiran. Terkadang setan menguasai seseorang ketika hendak meninggal dunia, sehingga dia bisa menyesatkannya dan menghalanginya. Jin masuk ke tubuh manusia adalah kejadian yang hakiki, kenyataan. 

Abdullah bin Imam Ahmad pernah menyatakan/menyampaikan kepada ayahnya :

إنَّ قَوْمًا يَزْعُمُونَ أَنَّ الْجِنِّيَّ لَا يَدْخُلُ فِي بَدَنِ الْإِنْسِيِّ

"Sesungguhnya ada beberapa orang yang berpendapat, bahwa jin tidak dapat masuk ke badan manusia" 

Imam Ahmad menjawab : يَا بُنَيَّ يَكْذِبُونَ هُوَ ذَا يَتَكَلَّمُ عَلَى لِسَانِهِ

"Wahai anakku, mereka dusta. Jin itulah yang berbicara dengan lisan orang yang dirasuki"

Setelah membawakan keterangan ini Syaikhul Islam memberi komentar : 

"Apa yang disampaikan Imam Ahmad adalah masalah yang terkenal di masyarakat. Orang yang kerasukan berbicara dengan bahasa yang tidak bisa dipahami maknanya. Terkadang dia dipukul sangat keras, andaikan dipukulkan ke onta, pasti akan menimbulkan sakit yang amat. Meskipun demikian orang yang kesurupan tidak merasakan pukulan dan tidak menyadari ucapan yang dia sampaikan"

Beliau juga menegaskan, orang yang menyaksikan kejadian kesurupan, dia akan mendapatkan kesimpulan yang meyakinkan bahwa yang bicara dengan lidah manusia dan yang menggerakkan badannya adalah makhluk lain, selain manusia. (Majmu' al-Fatawa. 24 :277)

Ulama sepakat, bahwa jin dapat merasuki tubuh manusia. Hal ini sebagaimana ditegaskan Syaikhul Islam dalam Fatawanya, : 

"Tidak ada satupun ulama Islam yang mengingkari jin dapat masuk ke badan orang yang kesurupan dan lainnya. Orang yang yang mengingkari hal ini dan mengklaim bahwa dia telah berdusta atas nama syariah. Karena tidak ada satupun dalil syariah yang membantah hal itu" 

Nabi SAW, bersabda : إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ 

"Sesungguhnya setan itu dapat berjalan pada tubuh anak cucu Adam melalui aliran darah". (6)

Kesurupan Menurut Pandangan Medis

Sejarah "trance" berasal dari zaman Yunani Kuno dan digunakan sebagai cara untuk mengobati penyakit fisik dan mental. Dalam masyarakat Mesir kuno ada kuil tidur (temple sleep) dimana orang-orang meminta kesembuhan dengan memasuki keadaan kesurupan yang dipimpin oleh para pendeta. Kuil ini juga ditemukan di Yunani yaitu di Delphi. 

Dalam masyarakat modern hipnosis pertama kali diidentifikasikan oleh Anton Mesmer (abad ke-18), yang dikenal dengan istilah “magnetisme” dan “Mesmerisme”. Istilah hipnosis pertama kali diperkenalkan oleh James Braid dan digunakan dalam pengobatan gangguan psikosomatik. "Trance" yang juga dikenal sebagai "twilight state" adalah keadaan yang ditandai dengan perubahan kesadaran atau hilangnya rasa identitas diri dengan atau tanpa identitas alternatif. 

(DSM IV TR) "trance" adalah keadaan kehidupan setengah sadar (setengah terang) antara realitas nyata dan fantasi gelap (Cameron, 1963). "Trance" adalah perubahan keadaan kesadaran dan menunjukkan penurunan respon terhadap rangsangan lingkungan (Kaplan, 1994). 

Menurut Hinsie dan Campbell (1970), memiliki arti yang sama dengan hipnosis, katalepsi dan keadaan ekstasi atau kekaguman juga dapat diartikan sebagai berpuas diri. “Trance” adalah bentuk kesadaran transaksional yang dibangkitkan untuk tujuan transformasi (Hukom, 1977).

Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan Kesurupan. 

Penyebab Kesurupan 

Sebab terjadinya kesurupan, Syaikhul Islam menjelaskan : "Jin yang merasuki manusia bisa saja terjadi karena dorongan syahwat atau hawa nafsu atau karena jatuh cinta. Sebagaimana yang terjadi antara manusia dengan manusia".

"Bisa juga terjadi karena kebencian atau kedzaliman (yang dilakukan manusia). misalnya ada orang yang mengganggu jin atau jin mengira ada seseorang sengaja mengganggu mereka, baik dengan mengencingi jin atau membuang air panas ke arah jin atau bahkan membunuh sebagian jin, meskipun si manusia sendiri tidak mengetahuinya. 

Namun jin juga bodoh dan dzalim, sehingga dia membalas kesalahan manusia dengan kedzaliman melebihi yang dia terima. Terkadang juga motivasinya hanya sebatas main-main atau mengganggu manusia, sebagaimana yang dilakukan orang jelek di kalangan manusia. (Majmu' al-Fatawa, 19 : 39).

Pencegahan Kesurupan

Di antaranya upaya pencegahan adalah dengan menjaga semua larangan, taubat dari segala macam kesalahan dan dosa, juga membentengi diri dengan beberapa dzikir, do'a dan ta'awwudz yang di syariatkan.

Mengobati Kesurupan 

Cara mengobati orang kesurupan dengan ruqyah yang paling ampuh adalah dengan surat Al-Fatihah, ayat Kursi, dua ayat terakhir surat Al-Baqrah, dan Qul Huwallahu ahad (surat Al-Ikhlas), Qul A'uudzubirabbil Falaq (surat Al-Falaq), dan Qul a'uudzubirabbin Nas (surat An-Naas), dengan memberi tiupan pada orang yang kesurupan dan mengulangi bacaan tersebut sebanyak tiga kali atau lebih, dari ayat-ayat Al-Qur'an lainnya.

Sebab seluruh isi Al-Qur'an adalah penyembuh bagi apa yang ada di dalam hati, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dalam Cara Mengobati Orang Kesurupan ini diperlukan adanya dua hal :

Dari pihak orang yang kesurupan jin, yakni berkaitan dengan kekuatan dirinya, kejujuran, tawajjuhnya (menghadap) kepada Allah SWT, ta'awwudz yang benar yang sejajar antara hati dan lidahnya. Dari sisi orang yang berupaya mengobati, dimana dia pun harus sedemikian, karena senjata yang dipergunakan itu minimal harus seimbang dengan senjata lawan. 

Demikian ulasan tentang Beberapa Penyebab Kesurupan Dan Cara Mengobatinya, semoga bermanfaat.