Ruqyah Cirebon - Masyarakat di Indonesia masih mengenal dengan istilah sihir dan klenik. Mungkin kita pernah melihat orang yang terkena sihir sehingga mereka jatuh sakit, gila, stress dan gangguan lainnya. Ada juga jenis sihir yang tujuannya untuk membuat orang lain jatuh cinta atau sebaliknya malah saling membenci, Lalu apa yang dimaksud dengan sihir?
Sihir dalam bahasa (etimologi adalah sesuatu yang halus yang tak menampakkan dan tersembunyi, pada hakikatnya sihir mempunyai beberapa arti, sebagai berikut :
Sihir adalah tipuan hayal atau gambaran yang hakikatnya tidak menampakkan, seperti halnya yang biasa dikerjakam oleh para tukang pesulap
Sihir adalah sesuatu yang di kerjakan oleh tukang penyihir dengan cara meminta bantuan dan pertolongan kepada jin untuk menyakiti target yang akan di sakitnya
Sihir yang mengartikan sesuatu yang halus dan tersembunyi tempat melakukannya.
Jin akan menipu pandangan mata manusia, seolah-olah sihir itu kenyataan, memang benar ada suatu kekuatan yang bernama sihir, tetapi hal ini tidak lain adalah sebagai bantuan tenaga dan bantuan kekuatan jin kepada pasangannya saja, yaitu manusia yang menginginkan akan ilmu sihir tersebut.
Sedangkan dalam arti istilah (terminologi), sebagaimana yang telah dikatakan oleh Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah al-Maqdisi, “Sihir merupakan jimat, jampi-jampi, mantera, benda buhul, yang dapat berpengaruh pada hati dan tubuh seseorang
Sihir mampu melukai, mencelakakan, membunuh dan memisahkan pasangan suami dan istri, yang membuat pasangan tersebut saling membenci, atau membuat dua orang yang berbeda saling mencintai.
Sihir merupakan tipu daya syetan melalui penyihir (tukang sihir, dukun, paranormal, dan lain-lain). Sihir mempunyai hakikat dan pengaruh, karena itu kita diperintahkan untuk berlindung kepada Allah s.w.t dari pengaruh sihir. Sihir, guna-guna dan lainnya tidak akan mampu melukai seseorang kecuali atas izin Allah swt.
“Sesungguhnya tipu daya syetan itu sangatlah lemah.” (QS. An-Nisaa: 76)
Sihir adalah perbuatan di luar dari kebiasaan yang disengaja oleh seseorang untuk mengerjakan dengan cara yang tidak baik atau cara di luar ajaran agama Islam dan mendapat bantuan dari makhluk gaib, yaitu jin dan syetan.
Agama telah melarang untuk mempelajarinya, mengamalkan amalan ilmu sihir, atau minta tolong kepada ahli sihir untuk menggunakan baik bagi kepentingan siapa pun, ada juga yang mengatakannya bahwa bagi siapa yang mempelajari atau mengamalkan ilmu sihir, mereka tidak diakui sebagai ummat Nabi Muhammad saw.
Cara Menangkal Sihir dengan Bacaan Ayat Suci Al-Qur'an
Agama Islam telah mengajari umatnya untuk melakukan agar mencegah dari serangan santet, guna-guna dan sihir. Mencegah lebih mudah daripada mengobati.
Karena meski zaman sudah serba digital, namun masih ada praktik santet dan sihir yang selalu eksis. Perbuatan yang sangat keji ini masih digunakan orang-orang yang ingin menyakiti atau menghabisi orang yang tidak di sukainya, bisa itu lawan bisnis, anggota dewan, bahkan pasangan dalam hubungan asmara cintanya.
Mengatasi suatu permasalahan tanpa masalah harus jadi pedoman kita. Dalam agama Islam, mencegah dan mengantisipasi serangan santet dan guna-guna dengan sihir sama berdosanya. Bahkan termasuk dosa yang sangat besar dan ancamannya pun lebih berat.
Bisa jadi ada juga di antara mereka yang menangkal sihir dengan cara yang mengandung unsur kesyirikan. Karena sekadar ikut-ikutan, atau karena panik atau karena mencari jalan pintas, atau juga karena minimnya pemahaman terhadap hukum agama Islam.
Mencegah sihit dengan amalan yang penuh syirik malah akan menambah kita berfosa. Mencegah sihir dengan sihir juga akan menjerumuskan kita pada kekejian. Mencegah sihir dengan amalan tanpa dasar syariat agama akan semakin menjauhkan kita dari keimanan kepada Allah s.w.t
Tauhid kita akan tercemar. Aqidah kita jadi hancur. Kesyirikan dan sihir semakin menjadi-jadi. Dan dosa syirik adalah dosa yang tak dapat terampuni di akhirat kelak. Naudzubillah min dzalik.
Berikut di bawah ini adalah beberapa amalan untuk mencegah santet, guna-guna, dan sihir menurut syariat Islam yaitu dari Al Quran dan hadits Nabi yang shahih. Amalan yang mencegah sihir sekaligus doa secara murni kepada Allah s.w.t, satu-satunya Dzat yang mampu mendatangkan manfaat dan mudharat bagi umat islam.
Doa dan Dzikir Untuk Mencegah dari Gangguan Sihir
Bentengilah diri kita dengan doa dan dxikir-dzikir yang sesuai ajaran nabi, bacaan yang memohon perlindungan kepada Allah s.w.t yang ada dalilnya, di antaranya sebagai berikut :
1. Membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat (lihat Ash-Shahihah: 972)
2. Membaca ayat kursi setiap sebelum tidur (lihat Shahih Al-Bukhari bersama Al-Fath, 2/487). Ayat kursi merupakan ayat yang agung di dalam Al-Qur’an, Allah ta’ala telah berfirman:
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah s.w.t tanpa izin-Nya. Allah juga telah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak akan mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi dari langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara kedua-duanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqarah 255).
3. Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naa (lihat Shahih At-Tirmidzi, 2/8).
4. Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas, sebanyak 3x setelah solat magrib (lihat Shahih At-Tirmidzi, 3/182).
5. Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas tiga kali, setiap selesai membaca surat yang ketiga meniup ke kedua telapak tangan dan mengusapnya ke seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki (lihat Shahih Al-Bukhari bersama Al-Fath, 9/62 dan Shahih Muslim, 4/1723)
6. Membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah setiap malam, yaitu:
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ 286
“Rasulullah telah beriman di dalam Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan rasul-rasul-Nya. (Dan Mereka mengatakan): “Kami tidak akan membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”.
“Allah tidak memberi beban kepada seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia akan mendapatkan pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia juga mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS. Al Baqarah 285-286).
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu” (QS.al-Baqarah 152).
Jika kita senantiasa ingat kepada Allah, maka Allah akan ingat kepada kita. Semoga Allah s.w.t selalu meindungi kita dari gangguan sihir yang mematikan