16 Faktor Penyebab Gagalnya Proses Ruqyah


Ruqyah Cirebon - Kita mungkin dapat merasakan ketika tubuh mengalami sesuatu yang berhubungan dengan dunia medis. Namun, ada beberapa hal yang sebenarnya terjadi pada tubuh yang tidak bisa dijelaskan secara medis alias memerlukan penanganan khusus. Salah satunya melalui proses yang disebut Ruqyah Syar'iyyah.

Ruqyah adalah proses penyembuhan seseorang yang sakit dengan menggunakan ayat-ayat Alquran, doa-doa dari hadits. Ruqyah bukanlah pengobatan alternatif seperti anggapan orang selama ini. Biasanya seseorang melakukan ruqyah untuk sembuh dari gangguan jin dan penyakit.

Mayoritas manusia tidak menyadari bahwa ada jin atau sihir di dalam tubuhnya. Sedangkan mereka sendiri enggan dan cenderung takut untuk melakukan ruqyah. Bahkan ada yang tidak percaya.  Berikut dibawah ini akan diulas mengenai manfaat dan Faktor Penyebab Gagalnya Proses Ruqyah.

Apa Itu Ruqyah?

Ruqyah adalah metode pengobatan penyakit non medis secara khusus. Seperti yang kita ketahui, ternyata manusia tidak sendirian dalam menghuni alam ini, ada juga makhluk Allah yang bernama jin dan setan. Oleh karena itu, banyak hal yang tidak dapat dipahami oleh akal. Bahkan terkadang tidak tersentuh ilmu pengetahuan. Termasuk dunia kesehatan dan kedokteran. Ketika suatu penyakit tidak dapat diobati melalui resep dokter atau operasi, apalagi tidak dapat dideteksi dengan sinar-x.

Bisa jadi Anda menderita penyakit non medis seperti santet, santet, gangguan jin, teluh, santet dan lain sebagainya. Saat itulah Anda bisa mengambil keputusan untuk mengarahkan kemudi menuju seorang pelaku ruqyah, atau usaha ruqyah mandiri yang dilakukan sendiri. Namun, terkadang dalam prakteknya tidak semudah yang kita bayangkan; mencari Google dengan kata kunci; Ruqyah ayat dan doa atau metode ruqyah independen. Kemudian berlatih.

Faktor Penyebab Gagalnya Proses Ruqyah

Kegagalan proses ruqyah inilah yang membuat orang berpikir bahwa ruqyah bukanlah metode penyembuhan, melainkan hanya untuk menghilangkan gejala sementara dari gangguan jin. Ketika proses ruqyah dimulai, akan muncul reaksi pada pasien atau yang diruqyah, yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi fisik dan fisik pasien serta masalah yang dihadapi.

Hal ini dikarenakan pemahaman reaksi yang baku, sebagian besar dari kita memahami bahwa ketika melakukan ruqyah orang mengalami mual, muntah, menangis, menjerit, dan sebagainya. Ini adalah patokan ketika orang melakukan ruqyah. artinya peruqyah menilai bahwa yang disebut reaksi adalah bila reaksi itu tampak nyata dihadapannya. Lantas, hal-hal apa saja yang menyebabkan proses ruqyah kurang maksimal? Kali ini kami akan menjawabnya. Langsung kita lihat.

1. Malas  Ibadah 

Malas beribadah karena kurang motivasi, lemah mental. Bisa juga sebaliknya, kurang semangat berobat karena jin setan masih betah di badan, dan itu diindikasikan dengan malas beribadah.

2. Diagnosis Yang Salah

Ada sebuah penyakit yang ciri dan juga gejalanya mirip dengan sihir dan 'ain. Karena itulah, terkadang para praktisi ruqyah yang hanya memahami hal-hal ghaib dan tidak memahami masalah medis juga salah dalam mendiagnosa. 

Kalau sudah begitu, ujung-ujungnya juga salah penanganan. Oleh karena itu, sebelum berobat ke ahli ruqyah, sebaiknya Anda memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter. Setelah yakin dengan penyakit non medis, barulah menghubungi ustadz. Tapi, kalau ruqyah itu mandiri, boleh dilakukan lebih awal.

3. Tidak Sesuai Syariat Islam 

Penyebab utama gagalnya proses pengobatan adalah ruqyah yang digunakan tidak sesuai dengan syariat. Seperti disebutkan di atas, ruqyah adalah doa. Nah, ada doa yang benar dan salah. Ada yang ditujukan kepada Allah tetapi ada juga yang ditujukan kepada jin dan setan, syirik. Juga di antara ciri-ciri non-ruqyah syariah adalah terjadinya persetubuhan lawan jenis, sentuhan fisik antara laki-laki dan perempuan. Ini melanggar kode etik umat Islam.

4. Tidak Yakin Dan Tidak Sabar

Ada dua hal yang selalu berkaitan erat, iman dan kesabaran. Biasanya kalau sudah yakin, akan bersabar. Saya tidak yakin ustadz dan sebagainya, saya tidak sabar untuk mendapatkan pengobatan, saya ingin mengubah ustadz lain. Akibatnya, pelaku ruqyah suka berubah karena merasa tidak cocok.

5. Menyimpan Jimatnya

Jimat ini mencakup semua tato, tulisan yang penulis dan/atau makna dan tujuannya tidak diketahui. Meski ternyata ayat-ayat Alquran dijadikan kalung, itu pun dianggap sebagai jimat. Benda pusaka seperti keris, tidak harus dibakar atau dimusnahkan. Cukup dinetralisir dengan ruqyah, setelah itu bisa disimpan dengan catatan tidak bisa secara khusus dimandikan atau dianggap memiliki kesaktian.

5. Tidak Stabil

Selain faktor di atas, masalah psikologis dan mental pasien yang belum sembuh seringkali menjadi masalah, mudah rapuh. Jadi pasien harus dimotivasi, didukung, dan dinasihati dengan baik agar mentalnya pulih kembali.

6. Pasien Tidak Mau Diruqyah

Penyebab pertama yang menyebabkan proses ruqyah tidak berhasil adalah karena pasien sebenarnya tidak mau melakukan ruqyah. Metode ruqyah yang dilakukan padanya adalah kehendak orang lain. Pemaksaan ini menyebabkan keraguan pada pasien. Keraguan inilah yang menghambat penyembuhan penyakit melalui metode ruqyah.

7. Mengeluh Dan Putus Asa

Mengeluh adalah hal yang wajar dilakukan oleh manusia. Namun, "keluhan" inilah yang membuat upaya batin seseorang tidak membuahkan hasil. Begitu juga dengan keputusasaan, sehingga ada anggapan bahwa keputusasaan lebih buruk dari kematian. Jika kematian memisahkan roh dari tubuh, maka keputusasaan memisahkan roh dari Tuhan.

8. Kondisi Hati

Kondisi hati seseorang yang dikenai ruqyah tentunya menjadi faktor yang perlu diperhatikan agar metode ruqyah berhasil. Rasa iri dan dengki yang sudah mendarah daging dalam dirinya dapat menghambat keberhasilan metode ruqyah itu sendiri.

9. Keputusasaan Dapat Menghambat Metode Penyembuhan Ruqyah.

Masih banyak lagi penyebab yang membuat metode penyembuhan ruqyah kurang maksimal atau bahkan gagal. Oleh karena itu, perlu adanya niat yang tulus bagi pasien yang ingin diruqyah. Karena sebenarnya metode ruqyah tidak akan bekerja maksimal tanpa adanya niat dari pasien itu sendiri.

10. Tidak Mau Bertobat Dan Merasa Aman Dari Dosa

Pertobatan adalah penyesalan, tetapi manusia tidak akan pernah bertobat sampai dia memahami kesalahannya sendiri.

11. Tidak Memiliki Benteng Sihir

Salah satu tugas seorang praktisi ruqyah adalah menghilangkan jin atau memutus belenggu sihir dalam diri pasien. Adapun kembalinya jin ke dalam tubuh pasien setelah keluar adalah kewajiban pasien.

12. Tidak Mengenal Musuh Sendiri

Karena orang awam, sabar tidak tahu persis siapa musuhnya sendiri. Dia tidak mengetahui tipu muslihat setan dan sejauh mana anarkisme setan terhadap anak Adam alaiyhi salam.

13. Masih Nyaman Berteman Dengan Setan

Termasuk dalam hal ini, manusia masih nyaman menjadi pecundang setan tanpa ada keinginan untuk bangkit menyerang dan memusuhinya.

14. Salah Niat

Praktisi tidak memperhatikan keberhasilan terapi bagi pasien, sehingga yang terjadi adalah mengubah rumahnya menjadi klinik "Rumah Sakit Jin", tempat korban jin datang dan dipukul dengan hentakan ayat-ayat Al-Qur'an pengusir setan.

15. Salah Sasaran

Praktisi hanya menargetkan penyembuhan tubuh, dan lupa merawat hati/spiritual yang menjadi penyebab sakitnya tubuh. Kesalahan lain yang dilakukan praktisi adalah menargetkan terapi penyakit, dan lupa mencari sumber penyakit.

Demikian ulasan tentang, Faktor Penyebab Gagalnya Proses Ruqyah. Semoga bermanfaat.