Sejarah Jaringan 1G Hingga 5G Di Indonesia

Ruqyah Cirebon- Indonesia dan Telkomsel akhirnya menulis sejarah jaringan yang muncul. Jaringan 5G sekarang ada di sini dan siap untuk penggunaan komersial. Butuh perjalanan yang cukup panjang hingga akhirnya Indonesia bisa mengembangkan jaringan 5G. Pemerintah dan beberapa operator telekomunikasi telah melakukan setidaknya 12 uji coba jaringan sejak 2017 hingga 2020. 

Namun, pengembangannya sendiri baru dimulai pada 2014. Artinya, Indonesia membutuhkan waktu tujuh tahun dan pembangunan infrastruktur yang digagas Telkom dan Telkomsel siap diadopsi di negeri ini. Namun untuk akhirnya Indonesia bisa mengadopsi jaringan 5G seperti negara maju, Indonesia telah melalui perjalanan yang sangat panjang.

Sebelum angka 5 keluar, Indonesia sudah dalam perjalanan jaringan 1G, 2G, 3G, hingga 4G terbaru yang memicu perkembangan dan penemuan di berbagai sektor lainnya. Kecanggihan jaringan 4G yang cukup mumpuni juga menjadi pemicu jaringan 5G akhirnya hadir di Indonesia. 

Seiring dengan perkembangan inovasi dan teknologi yang menuntut penggunaan serba digital. Salah satu yang terbesar adalah mendorong Internet of Things (iot) dan big data. Sekarang mari kita telusuri sejenak perjalanan jaringan dan teknologi dari generasi pertama (1G) hingga generasi terakhir yang sebentar lagi akan digantikan oleh generasi keempat (4G).


Sejarah Jaringan 1G Hingga 5G 


1G - Jaringan Seluler Yang Sangat Mahal 


Meskipun pertama kali diluncurkan oleh perusahaan Jepang, Nippon Telegraph and Telephone pada tahun 1979, teknologi jaringan selular generasi pertama ini baru dipasarkan secara nasional pada tahun 1984. Tak ketinggalan, Indonesia juga pertama kali memperkenalkan teknologi ini di tahun yang sama. 

Saat itu, PT Telkom bersama PT Rajasa Hazanah Perkasa menyediakan layanan komunikasi seluler dengan menggunakan teknologi NMT (Nordic Mobile Telephone) di frekuensi 450 mhz. Diketahui, teknologi 1G beroperasi menggunakan sistem analog dan masih memiliki berbagai keterbatasan dalam penggunaannya.


2g - Revolusi Dimulai 


Teknologi jaringan seluler (2G) generasi kedua muncul di tahun 90-an, dengan berbagai perkembangannya. Mulai dari 2G GSM (Global System for Mobile Communications) berbasis teknologi TDMA (Time Division Multiple Access), hingga berkembang menjadi 2.5G dengan GPRS (General Packet Radio Service) dan 2.75G dengan EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution).

Pada tahun 1992, teknologi 2G pertama kali dihadirkan di Indonesia. Kemunculannya ditandai dengan pilot project seluler digital berstandar GSM oleh Telkomsel (dulu Telkomsel GSM) di Pulau Batam. Setelah itu, PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) menjadi operator GSM pertama yang menggunakan kartu SIM pada 1994. Disusul Telkomsel pada 1995 dan PT Excelcomindo Pratama pada 1996.


3g - Paket Data Internet Dimulai


Tidak lagi sekedar layanan roaming internasional, di era 3G saat itu pengguna bisa mengakses data dari mana saja di dunia. Jaringan 3G diluncurkan oleh NTT docomo Jepang tahun 2001. Teknologi 3G diciptakan untuk membakukan protokol jaringan yang digunakan dengan standar konektivitas web. Revolusi terus berlanjut ketika jaringan 3G hadir di masyarakat. 

Tidak lagi sebatas SMS, bahkan era MMS sudah mulai dilupakan, muncul layanan-layanan baru seperti video conference, video streaming, voice over IP/voip seperti Skype, browsing, pengiriman email berkapasitas besar, data sharing, dan masih banyak lagi. Hal-hal lain. Memiliki kecepatan mencapai 2Mbps, era 3G juga mendorong lahirnya smartphone yang kita gunakan saat ini yaitu Blackberry dan iphone. 

Di Indonesia sendiri, jaringan 3G berhasil diuji oleh Telkomsel dengan basis Wideband-Code Division Multiple Access (W-CDMA) pada tahun 2005 di Jakarta. Baru pada tahun 2006 Telkomsel menjadi operator pertama yang menggelar jaringan 3G secara komersial.


4g - Era Berlanjut, Konten Kreatif Tak Terbendung


Demam yang semakin meningkat untuk streaming video dan musik akhirnya mendorong lahirnya jaringan 4G. Jaringan ini pertama kali digunakan di Stockholm, Swedia dan Oslo pada tahun 2009 dengan standar 4G Long Term Evolution (LTE) berbasis teknologi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM). 

Hingga saat ini era 4G masih memegang peranan penting, apalagi di Indonesia yang baru meluncurkan jaringan 5G. Jaringan 4G melahirkan generasi manusia dengan industri konten kreatif yang sangat masif dan tak terbendung. Jaringan 4G menawarkan kemampuan streaming video berkualitas HD, game online, serta waktu upload dan download hanya dalam waktu singkat. 

Selain itu, jaringan 4G juga membawa kita pada proses revolusi kemampuan komunikasi yang lebih lancar dengan konferensi video dengan kapasitas pengguna yang lebih besar, tampilan yang lebih interaktif, bahkan kombinasi obrolan dan konferensi video dapat digunakan. 

Revolusi digital juga berkembang di era jaringan 4G. Kelahiran banyak startup berbasis teknologi digital bermunculan tak terbendung. Masing-masing berlomba untuk mendigitalkan semua aspek kehidupan. Kemampuan teknologi digital dinilai menjadi salah satu solusi yang dianggap praktis dan modern.


5G - Era Baru Yang Dinanti


Kini hadirnya 5G juga telah menunggu revolusi baru bagi kehidupan manusia. Kedepannya akan lebih banyak lagi inovasi teknologi yang lahir karena dukungan kecepatan jaringan yang saat ini sedang dikembangkan oleh Telkomsel. Klaimnya adalah bahwa jaringan 5G menawarkan kecepatan hingga 16 kali lipat dibandingkan dengan 4G. 

Demikian ulasan tentang Sejarah Jaringan 1G Hingga 5G Di Indonesia, semoga bermanfaat.


Referensi: Metroreload.web.id