Dosen Pembimbing Mudah Marah? Begini Cara Ampuh Menghadapinya
Dosen Pembimbing | Foto : Berbagai Sumber 

Ruqyah Cirebon - Supervisor yang mudah tersinggung adalah mimpi buruk bagi banyak siswa. Mahasiswa bisa jadi takut, depresi, bahkan pusing ketika harus berhadapan dengan dosen. Padahal, sifat dosen tersebut bisa membuat mereka mengerjakan skripsi atau tesisnya dengan lebih baik dan cepat.

Bayangkan saja ketika harus menghadapi dosen A yang mudah marah dan dosen B yang sangat sabar. Saat berhadapan dengan dosen A mau tidak mau harus super hati-hati. Sedangkan ketika berhadapan dengan dosen B, akhirnya Anda ceroboh. Dengan kata lain, semangat dosen juga memberikan dampak positif bagi Anda.

Jadi daripada terpaku pada dampak negatif dari keganasan dosen, ada baiknya Anda belajar menerima sifat tersebut. Berikut beberapa cara mengatasi Dosen Pembimbing Mudah Marah

Cara Menghadapi Dosen Pembimbing Yang Pemarah


Jangan Masukkan Ke Dalam Hati


Ada pepatah yang mengatakan jika kita tidak bisa mengubah keadaan, maka kita harus mengubah diri kita sendiri. Tujuannya agar kita bisa beradaptasi dengan keadaan ini. Hal ini juga dapat diterapkan sampai batas tertentu dalam kasus dosen yang agresif. Anda jelas tidak bisa mengubah karakter dosen tersebut. Anda mungkin bisa mengikis sedikit keganasannya, tapi secara keseluruhan, dia akan tetap sama.

Oleh karena itu, ubahlah dirimu sendiri. Jika Anda tipe orang yang sensitif, belajarlah untuk lebih berkulit tebal. Jangan memasukkan semuanya ke dalam hati. Dan jangan memikirkan rasa malu dan sedih karena dimarahi. Belajarlah untuk bersikap acuh tak acuh meskipun Anda baru saja dimarahi.

Minimalisir Kesalahan


Kemarahan dosen tentu ada alasannya. Biasanya yang memicu emosi adalah ketika kita terlalu banyak melakukan kesalahan. Satu atau dua kesalahan mungkin akan membuat dosen mengerutkan kening. Namun lebih dari 5 kesalahan akan menjadikan Anda sasaran ledakan amarahnya. Oleh karena itu, cobalah untuk lebih berhati-hati saat menunjukkan hasil pekerjaan Anda. 

Pastikan Anda menulis sesuai EYD untuk memberikan argumentasi yang baik dan logis. Selain itu, penulisan judul dan singkatan juga harus diperhatikan. Eits, jangan salah, hal detail seperti ini sangat penting ketika kita harus berhadapan dengan atasan yang sedang marah-marah. Karena meski tidak semuanya, namun banyak juga yang memiliki akurasi ekstra tinggi.

Jangan Membuat Kesalahan Berulang


Selain perlu menghindari melakukan terlalu banyak kesalahan, Anda juga perlu menghindari melakukan kesalahan berulang-ulang. Misalnya pada pertemuan sebelumnya Anda diberitahu untuk tidak menggunakan buku A sebagai referensi. Karena bukunya sudah terlalu tua. 

Ingat, ketika atasan Anda mengatakan sesuatu, jangan hanya mengartikannya secara harfiah. Anda juga harus memahami konteksnya agar tidak terlihat melakukan kesalahan yang sama. 

Tak Perlu Berdebat Dengan Dosen Itu


Sesekali, Anda mungkin merasa kesal dengan dosen tersebut. Anda ingin membuktikan bahwa dia juga manusia dan bisa melakukan kesalahan. Tapi, tindakan seperti ini sangat beresiko lho. Dosen Anda yang pemarah bisa saja sangat tersinggung dengan sikap Anda yang dianggap menantang. 

Alhasil, tesis atau tesis Anda akan semakin sulit. Ada baiknya jika Anda berpikir dan bertindak lebih pragmatis. Apalagi jika Anda tidak ingin direpotkan dengan akibat yang bisa berlarut-larut.

Sesekali Mengajak Dosen Bercanda


Seseorang yang mudah marah bukan berarti tidak memiliki selera humor yang baik. Bisa jadi, meski emosinya sering naik-turun, namun dosen Anda sangat menikmati candaan orang lain. Oleh karena itu, tidak ada salahnya menghadapi atasan yang pemarah dan sesekali melontarkan lelucon.

Tentu saja kita tidak bisa mengharapkan hal itu mengubah karakter galaknya. Namun, dengan humor yang tepat, kita akan mampu merebut hati sang dosen. Dan mungkin dengan strategi ini, Anda bisa meredam intensitas amarahnya.

Pahami Karakternya


Selain memiliki selera humor yang baik, orang yang galak juga memiliki berbagai aspek lain dalam dirinya. Dia bisa jadi galak tapi dia mencintai binatang. Atau, bisa juga dia galak tapi sebenarnya sangat keibuan. Karakter-karakter tersebut perlu kita pahami ketika menjalin tali silaturahmi dengan dosen.

Misalnya setelah ngobrol sebentar, Anda mengetahui bahwa atasan Anda sangat menyukai bunga anggrek. Oleh karena itu, jika suatu saat Anda pergi berlibur, tidak ada salahnya membeli bibit anggrek yang bagus. Dosen Anda pasti akan menghargai oleh-oleh ini.

Hati-Hati Saat Chatting Dengan Dosen


Tidak sedikit dosen yang mempunyai aturan yang sangat ketat dalam hal ngobrol. Mereka mengharapkan siswanya bersikap sopan dan hormat bahkan di dunia maya. Kesalahan saat ngobrol bisa membuat dosen kesal banget. 

Misalnya, Anda suka menyingkat kata. Padahal dosenmu sudah tua dan tidak mengerti singkatan-singkatan anak muda. Atau, dia sangat menjunjung tinggi kesopanan. Namun kamu hanya ngobrol saja tanpa menyapa terlebih dahulu. Maka dari itu, sebaiknya kita menghindari hal-hal seperti itu. 

Jangan Terlambat


Kalau kamu terlambat, kamu hanya memberi alasan pada dosen untuk dimarahi. Padahal anda tahu sendiri kalau dosen anda sedang marah besar. Jika perlu, Anda harus tiba sebelum waktu yang ditentukan.

Selain menghindari dimarahi, hal ini juga membuat Anda tidak gagal bertemu dengan dosen. Ingat, dosen biasanya sangat sibuk. Terkadang padahal sudah berjanji akan bertemu, tiba-tiba dia harus pergi. Dengan datang lebih awal, peluang Anda untuk bertemu dengan dosen akan lebih besar.

Demikian ulasan artikel tentang Dosen Pembimbing Mudah Marah? Begini Cara Ampuh Menghadapinya seperti yang dilansir slot gacor. Semoga bermanfaat.