Sejarah Manusia Jawa Kembali ke Indonesia Ini Zaman Prasejarah
Manusia Jawa | Foto : Berbagai Sumber 

Ruqyah Cirebon - Sekitar tiga juta tahun yang lalu, nenek moyang kita membuat pecahan batu yang diasah. Dua juta tahun yang lalu, mereka membuat kapak genggam. Satu juta tahun yang lalu, manusia primitif mulai bereksperimen dengan penggunaan api. Hal ini berlanjut hingga 500.000 tahun yang lalu.

Sejak periode ini, teknologi berkembang pesat, dengan penemuan dan penggunaan mata tombak, api, manik-manik, dan mata panah. Revolusi teknologi bukanlah hasil karya satu individu. Inovasi muncul dalam berbagai kelompok: Homo sapiens modern, Homo sapiens primitif, dan bahkan Neanderthal. Inovasi-inovasi ini kemudian menyebar.

Zaman Prasejarah diIndonesia

Zaman Pra-sejarah atau nirleka (nir: tidak ada, leka: tulisan) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada periode sebelum adanya catatan sejarah tertulis. Pra-sejarah dapat dikatakan dimulai dengan terbentuknya alam semesta, tetapi umumnya digunakan untuk merujuk pada periode ketika kehidupan ada di Bumi, ketika manusia mulai hidup. Batas antara pra-sejarah dan sejarah adalah awal mula tulisan. 

Hal ini memunculkan pemahaman bahwa pra-sejarah adalah periode sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah periode setelah ditemukannya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah berbeda-beda untuk setiap bangsa di dunia, tergantung pada peradaban bangsa tersebut. 

Salah satu contohnya adalah bangsa Mesir, yang sekitar 4000 SM sudah mengenal tulisan, sehingga memasuki era sejarah. Zaman prasejarah di Indonesia diperkirakan berakhir dengan berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5 Masehi dibuktikan dengan Prasasti Yupa yang ditemukan di tepi Sungai Mahakam di Kalimantan Timur, tepat sebelum era sejarah.

Karena tidak ada catatan tertulis dari zaman prasejarah, informasi tentang era ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi, biologi, geologi, antropologi, dan arkeologi. Artinya, bukti prasejarah hanya diperoleh dari benda-benda dan tulang yang ditemukan di situs penggalian.

Arkeologi

Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lalu melalui artefak. Melalui penelitian para arkeolog, kita dapat memahami kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia. Berdasarkan penggalian arkeologi, prasejarah dapat dibagi menjadi dua zaman, yaitu Zaman Batu dan Zaman Logam.

Zaman Prasejarah Manusia Jawa

Setelah lebih dari satu abad tersimpan di Belanda, ribuan fosil "Manusia Jawa" yang digali dari lembah Sungai Bengawan Solo akhirnya akan kembali ke tanah air. Sebanyak 28.000 fosil Homo erectus erectus, yang sebelumnya dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, akan dipulangkan ke Indonesia tahun ini, menyusul keputusan pemerintah Belanda untuk mengembalikan total 30.000 artefak kolonial.

Manusia Jawa (Homo erectus erectus) adalah spesies Homo erectus pertama yang ditemukan di dunia. Fosil tengkorak ini ditemukan pada tahun 1891 di Trinil, Ngawi, Jawa Timur, oleh dokter dan paleoantropolog Belanda, Eugène Dubois.

Dubois memberinya nama ilmiah Pithecanthropus erectus dari bahasa Yunani pithecos (kera), anthropos (manusia), dan bahasa Latin erectus (berdiri tegak) yang berarti manusia-kera yang dapat berdiri. Penemuan ini merupakan tonggak penting dalam ilmu evolusi manusia dan menempatkan Jawa di peta paleontologi dunia. Namun, di balik signifikansi penemuan ini, terdapat sisi gelap kolonialisme. 

Rekomendasi Komite Kolonial

Komite Koleksi Kolonial Belanda menyimpulkan bahwa pemerintah Belanda tidak pernah memiliki hak atas fosil-fosil tersebut. Mereka menyatakan bahwa koleksi tersebut diambil secara paksa dan mengakibatkan ketidakadilan. Oleh karena itu, komite merekomendasikan pengembalian fosil-fosil tersebut tanpa syarat ke Indonesia.

Menteri Kebudayaan Indonesia menyatakan bahwa dari sekitar 30.000 fosil dalam Koleksi Dubois, 28.131 telah diidentifikasi dan diprioritaskan untuk dipulangkan tahun ini. Sisanya masih dalam proses identifikasi.

Mengenai Fosil-fosil tersebut akan dikirim melalui pesawat kargo yang difasilitasi oleh pemerintah Belanda. Koleksi Homo erectus, atau Manusia Jawa, akan dipamerkan di Museum Nasional Indonesia dengan narasi baru. Kami akan memamerkannya di sini, mungkin di ruangan ini. Namun narasinya akan berbeda, dan tentu saja, cara kami menyajikannya akan berbeda.

Makna Memulihkan Memori Kolektif

Dengan Pengembalian koleksi Dubois bukan hanya tentang benda-benda arkeologi, tetapi juga tentang memulihkan memori kolektif bangsa Indonesia. Pemulangan ini dipandang sebagai bentuk penghormatan kepada Belanda dan upaya mempererat persahabatan kedua negara. 

Ini adalah pemulihan narasi evolusi manusia, bentuk rekonsiliasi sejarah, dan penutupan luka lama dari era kolonial. Karena sebelumnya, telah menerima dokumen resmi pengembalian koleksi Dubois dalam upacara serah terima di Museum Naturalis di Leiden, bertepatan dengan kunjungan Presiden ke Belanda.

Langkah ini merupakan hasil kerja keras Tim Repatriasi Kementerian Kebudayaan, yang sejak awal tahun 2025 telah melakukan penelitian tentang asal-usul koleksi dan negosiasi intensif dengan Komite Koleksi Kolonial Belanda.

Kini, setelah lebih dari 130 tahun terpisah, Manusia Jawa akan kembali ke tanah tempat ia ditemukan. Sebuah kepulangan yang bukan sekadar pemulangan fosil, tetapi juga rekonsiliasi sejarah membawa narasi manusia purba kembali ke pangkuan Jawa, tempat mereka pertama kali muncul.

Demikian penjelasan tentang Sejarah Manusia Jawa Kembali ke Indonesia Ini Zaman Prasejarah seperti yang dilansir mahjong semoga bermanfaat, terimakasih.