Ciri-Ciri
Ruqyah Ala Perdukunan Yang Perlu Anda Ketahui - Anda pernah melakukan syariat pengobatan secara islami ini ? Apakah Anda yakin syariat
pengobatan yang dilakukan sudah sesuai dengan anjuran dan sunnah Nabi.
Belum
tentu praktek syariat yang Anda lakukan itu benar-benar sesuai dengan anjuran
sunnah Nabi. Oleh karena itu, Anda perlu mewaspadai apakah Anda melakukan pengobatan ini dengan syariat atau tidak.
Praktek
ini telah banyak menyebar di seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Oleh karena
itu banyak sekali praktisi yang melakukan praktek syariat islam ini. Namun
tidak semua praktisi melakukannya sesuai anjuran dan sunnah Nabi.
Banyak
sekali manfaat yang bisa didapatkan dalam praktek ini. Keutamaannya adalah
untuk mengusir jin yang ada dalam tubuh. Namun seperti yang disebutkan tadi,
ternyata ada juga ruqyah ala perdukunan yang beredar di masyarakat.
Oleh
karena itu Anda harus sangat extra hati-hati dalam melakukan praktek ini. Jika
Anda melakukannya dengan tidak hati-hati, maka bukannya jin yang keluar, namun
sebaliknya yaitu lebih banyak lagi jin yang masuk ke dalam tubuh.
Anda yang
pernah atau mau melakukan praktek ini haruslah menganalisa terlebih dahulu
orang yang akan mempraktikan praktek ini. Anda harus tahu bagaimana pengalaman
dari pasien-pasien sebelumnya.
Karena
jika pasien sebelumnya juga tidak sembuh setelah diobati, maka bisa jadi itu
adalah hanya praktek perdukunan. Karena tidak semua orang yang terlihat bisa
mengobati penyakit spiritual itu adalah benar-benar mempraktikan sesuai sunnah.
Setidaknya
ada 15 ciri yang membuktikan bahwa praktek yang diklaim ruqyah itu sebenarnya
adalah praktek perdukunan. Semua ciri-ciri ini bisa dilihat secara langsung
oleh Anda tanpa harus menduga-duga.
BACA JUGA: RUQYAH MENGGUNAKAN MADU, HABBATUS SAUDA DAN MINYAK ZAITUN
BACA JUGA: RUQYAH MENGGUNAKAN MADU, HABBATUS SAUDA DAN MINYAK ZAITUN
Dari ke 15
ciri-ciri ini, setidaknya ini menjadi modal bagi Anda yang ingin melakukan
praktek ini. Jika Anda mendapati setidaknya salah 1 atau lebih dari ciri-ciri
yang disebutkan maka tinggalkanlah pengobatan itu.
Karena
jika Anda masih nekat melakukan hal itu, maka bukannya kesehatan yang Anda
dapatkan, justru sebaliknya Anda akan semakin sakit dan juga bisa jadi lebih
tersiksa daripada sebelum di obati.
Karena
praktek ruqyah ala perdukunan ini benar-benar bisa menyesatkan Anda dari
Allah dan juga Rasulnya. Jika Anda tetap melakukannya, maka Anda masuk kedalam
golongan orang-orang musyrik dan Syirik.
Mengapa
masuk kedalam golongan orang musyrik dan syirik ? Karena secara langsung Anda telah
menggantungkan harapan dan juga kesehatan Anda kepada selain Allah, maka dari
itu jangan sekali-sekali melakukan praktek yang menentang ajaran agama ini.
Agama ini
telah mengajarkan kepada umatnya untuk berserah diri kepada Allah saja. Tidak
akan kekuatan yang lebih kuat dibanding kekuatan dan kuasa Allah. Anda
sebagai orang beriman harus mempercayai hal ini.
Jika Anda
mengingkarinya, maka Allah akan memberikan hidayah kepada Anda. Dan jika selama
di dunia Anda telah melakukan hal-hal yang berbau perdukunan dan tidak
mendapatkan hidayah, maka berhati-hatilah.
Karena
sesungguhnya Anda telah diberikan `istiradj oleh Allah. Istradj disini
mempunyai arti diberikan kenikmatan di dunia namun jangan harap mencium bau
syurga di akhirat nanti. Jadi bisa dipastikan, Anda termasuk golongan penghuni
neraka.
Oleh
karena itu, bagaimanapun juga semua Agama di dunia ini telah memerintahkan
kepada umatnya untuk mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa. Begitupun dengan
Islam yang memerintahkan umatnya untuk mengakui adanya Allah Yang Esa.
Nah
berikut adalah 15 ciri-ciri yang menunjukan bahwa praktek ruqyah yang Anda
adalah praktek perdukunan. Ciri-cirinya bisa dilihat oleh Anda sebagai berikut.
Anda harus benar-benar mewaspadai ciri-ciri ini.
Pertama
yaitu Anda diminta untuk menyebutkan identitas pribadi seperti nama ibu, nama
ayah, nama adik dan lain-lain. Dan alasan para praktisi meminta nama tersebut
adalah untuk dijadikan bahan informasi.
Kedua
adalah menyebutkan hari lahir dan hari pasangannya seperti kliwon, wage,
pahing, pon dan lain-lain. Informasi ini jelas mengandung ajaran sesat karena
dalam ajaran Islam tidak ada yang namanya hari-hari yang membawa keberuntungan
atau kesialan.
Ketiga
adalah membacakan mantra-mantra khusus yang menyebut nama-nama jinnya. Tentu
ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam praktek ruqyah sesuai
sunnah, bacaan yang biasa dibacakan adalah ayat Qur’an.
Keempat
adalah meminta sesajen atau seserahan seperti kembang, kemenyan dan lain-lain.
Dalam Islam ini disebut musyrik karena menjadikan barang atau benda untuk alat
mendapatkan kesehatan atau kesembuhan.
Kelima
adalah memberikan jimat atau potongan kayu yang dianggap bisa menyembuhkan
selama pasien memegang teguh pemberian tersebut. Ini juga bertentangan dalam
Islam karena percaya akan benda-benda yang dianggap bisa menyembuhkan.
Keenam
adalah memberikan informasi mahluk ghaib yang berkaitan dengan dimana lokasi
jin tersebut, apa tujuannya, dan juga penyebab hilangnya barang yang misterius.
Karena dalam ruqyah syariah tidak ada yang seperti itu.
Ketujuh
adalah menunjukan bahwa dirinya mempunyai kekuatan ghaib yang dapat menyembuhkan
seseorang hanya via telepon. Hal itu tentu saja membuat rasa janggal bagi orang
yang awam dan berpikir bahwa itu tidak logis.
Kedelapan
adalah memberikan ramalan ghaib tentang nasib seseorang kedepannya atau esok
hari dia akan bagaimana. Tentunya ini adalah salah satu praktek perdukunan yang
sudah sangat jelas sekali.
Kesembilan
adalah menghubungkan suatu fenomena dengan nasib seseorang. Karena semua
ketetapan itu hanya milik Allah semata. Tidak ada yang tahu bagaimana masa
depan sesorang dan sudah jelas itu adalah praktek perdukunan.
Kesepuluh
adalah menggunakan media anak kecil atau orang lain untuk tempat berkomunikasi
dengan jin. Tentu saja dalam praktek syariah, hal ini sangat tidak dibenarkan,
karena tidak boleh menumbalkan orang lain dalam mendapatkan kesembuhan.
Selanjutnya
dalam ruqyah ala perdukunan adalah
Kesebelas
adalah memberikan amalan-amalan bid’ah seperti puasa mutih, shalat selama 41
hari 41 malam dengan doa yang sama, sarung yang sama, tempat yang sama. Tentu
saja ini tidak ada dalam ajaran Agama Islam dan ini sudah sangat menyimpang.
Kedua
belas adalah menggunakan benda-benda yang dianggap keramat sebagai media
penyembuhan. Lagi-lagi disini para praktisi menggunakan benda untuk menyembuhkan seseorang dan ini termasuk
dalam perbuatan musyrik.
Ketiga
belas adalah melakukan sihir menggunakan kemampuannya sepeti menggandakan uang,
menghilangkan uang dan lain-lain. Tentu saja ini adalah praktek yang biasa
dilakukan oleh dukun untuk mengobati pasiennya.
Keempat
belas adalah menyembuhkan pasien dengan mengeluarkan benda-benda keras seperti
pecahan-pecahan kaca, rambut, paku, kawat. Tentu saja ini merupakan suatu
perbuatan bid’ah dalam praktek pengobatan secara Islami ini.
Dan yang
kelima belas adalah membuat benteng atau pagar ghaib untuk melindungi pasiennya
dari hal-hal ghaib. Tentu saja ini adalah hal-hal yang tidak pernah dilakukan
oleh praktisi-praktisi ruqyah syariah.
Jadi Anda
harus benar-benar teliti jika ingin menggunakan pengobatan seperti ini. Mungkin
ulasan tentang ruqyah ala perdukunan yang bisa disampaikan, semoga
bermanfaat dan memberikan tingkat kewaspadan yang lebih bagi Anda dalam
melakukan pengobatan.