Sejarah Ruqyah Lengkap Dalam Islam

Sejarah Ruqyah Lengkap Dalam Islam-Saat ini banyaknya penyakit yang diderita manusia tentunya didasari oleh berbagai faktor. Apalagi jika menyangkut penyakit kejiwaan yang terjadi saat ini. Manusia dengan berbagai permasalahan hidup dan pengaruh kejiwaan, maka perlu adanya pengobatan dari sisi Islam. Hadirnya ruqyah dan memahami seperti apa sejarah ruqyah secara lengkap, maka bisa untuk memberikan alternatif dan solusi lainnya dari masalah kejiwaan tersebut.

Ada berbagai penyakit baik psikis maupun fisik inilah yang mulai mendasari adanya berbagai alternatif pengobatan. Ketika seseorang mengalami gangguan kejiwaan, gangguan jin yang harus ditangani secara tepat dengan ruqyah dan atas izin Allah. Maka yang perlu dipahami adalah seperti apa ruqyah tersebut,bagaimana sejarahnya, jenisnya juga manfaatnya bagi manusia.

BACA JUGA : BAGAIMANA HUKUM MINTA DI RUQYAH

Pengertian Ruqyah

Berdasarkan bahasanya, ruqyah asalnya dari kata roqo, yarqi, ruqyah yang artinya jampi atau mantera. Namun secara terminilogi, ruqyah yang dilakukan ini dengan memakai ayat-ayat Al Quran. Dimana ayat tersebut sering dipakai untuk memberikan kesembuhan pada yang sakit baik jasmani maupun rohani. Dari ganggunan jin atau gangguan jiwa lainnya yang dirasakan. Adapun ruqyah ini juga berarti berlindung kepada Allah dengan cara meniupkan ayat Al Quran.

Pada saat ingin memahami seperti apa sejarah ruqyah yang ada saat ini dan menjadi pengobatan terbaik untuk terapi dari gangguan jin. Maka pahami terlebih dahulu pengertian ruqyah yang ada saat ini tentang bagaimana ruqyah menjadi metode yang sesuai syariat sebagai alternatif pengobatan. Pada saat melakukan ruqyah maka harus secara langsung dan tidak bisa dijalankan secara jarak jauh.

Adapun ruqyah adalah seseorang mengobati dirinya atau dengan bantuan diri sendiri. Caranya dengan melakukan beberapa hal juga melibatkan ayat-ayat Al-Qur'an untuk penyembuhan. Ayat-ayat Al-Qur'an ini biasanya langsung dibacakan ke diri sendiri atau bisa juga dilakukan dengan bantuan orang lain. Ruqyah ini juga semacam terapi, tapi juga bisa dijadikan sebuah obat untuk penyembuhan yang dilakukan, seperti gangguan jin.

Sejarah Ruqyah Dalam Islam

Bagaimana dengan sejarah ruqyah dalam islam? Merujuk pada kisah sejarah, dimana Nabi Muhammad Saw membacakan doa perlindungan kepada Hasan dan Husein. Kemudian Rasulullah menegaskan akan hal tersebut, bahwa hal demikian dilakukan seperti Ibrahim membacakan doa perlindungan pada Ishaq serta Ismail As. Dengan adanya pengobatan ruqyah tersebut, maka sesuai dengan firman Allah Q.S Yunus : 57 :

Dengan adanya ayat diatas, bisa disimpulkan bahwa Allah SWT merupakan penyembuh dari segala penyakit. Juga memberikan rahmat yang besar bagi orang-orang yang beriman kepada Allah. Maka segala sumber dari kesembuhan yang ada yaitu datangnya dari Allah.

Pada zaman jahiliyah, sejarah ruqyah dan penggunaan metodenya sudah ada, bahkan sebelum Rasulullah lahir. Maka saat Rasulullah hadir dikalangan kaum mereka maka ada yang bertanya kepada Rasulullah tentang ruqyah tersebut. Dimana seorang sahabat Rasulullah bertanya, Auf Bin Malik mengatakan :

Dengan adanya hadits tersebut, maka bisa dipahami bahwa ruqyah yang diperbolehkan adalah ruqyah yang tidak mengandung syirik saat pelaksanaanya. Atas izin Allah maka akan mengangkat segala penyakit yang diderita menggunakan metode ruqyah ini. Dengan melihat sejarahnya maka bisa juga dipahami dengan melakukan metode ruqyah yang sesuai dengan syariat.

BACA JUGA : MANFAAT RUQYAH DALAM ISLAM

Jenis-Jenis Ruqyah

Adapun untuk memahami seperti apa metode yang dilakukan, maka perlu dipahami terlebih dahulu syarat orang yang diruqyah. Dimana seseorang tersebut memiliki gangguan jiwa, penyakit lainnya dan ingin mendapatkan kesembuhan semata memohon pada Allah. Maka inilah jenis-jenis ruqyah yang bisa dilakukan untuk penyembuhan.

1. Ruqyah Dengan Menggunakan Doa

Pada saat Rasulullah Saw terbaring sakit, maka saat itu malaikat Jibril mendatanginya dan menanyakan kondisinya. “Apakah engkau sakit wahai Muhammad?” begitu Jibril menyampaikan pertanyaan dan dibawab, “benar, saya sakit” oleh rasulullah. Maka seketika itu Jibril membacakan doa dan meruqyah rasulullah.

2. Ruqyah Mengucapkan Basmalah dan Isti’adza Sambil Meletakkan Tangan Pada Bagian Yang Sakit

Adapun ketika sakit atau mengalami gangguan, maka segera ucapkan basmalah serta isti’adza dengan meletakkan tangan pada bagian yang sakit tersebut. Hal ini merupakan jenis ruqyah yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw sesuai dengan HR. Muslim. Dimana metode ini dilakukan dengan merujuk pada HR. Muslim,  bahwa Rasulullah bersabda :

Pada metode ini dan penjelasan hadist yang ada juga sudah sangat jelas. Dimana dalil tentang sifat Allah bukanlah makhluk, Allah memberikan kesembuhan dan memberikan perlindungan. Bahwa ketika melakukan ruqyah haruslah meminta permohonan perlindungan pada Allah. Dimana kalamullah sebagai doa yang dipanjatkan untuk tolak bala sebagai metode dan Allah menghilangkan bala tersebut sesuai kehendakNya.

3. Membaca Mu’awidzat Sambil Meniupkan di Kedua Tangan 

Pada sejarah ruqyah di zaman Rasulullah saat sakit, Aisyah membacakan Rasulullah mu’awidzat yaitu Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nass. Kemudian ditiupkan daripadanya saat penyakit Rasulullah kiah parah. Kemudian Aisyah membacakannya dan mengusapkan dengan angan. Dalam riwayat laun juga dinyatakan bahwa saat keluarga Rasulullah sakit, beliau membaca Mu’awidzat.

Dengan menjalankan ketentuan sesuai syariah, maka ruqyah yang dilakukan mengharapkan kesembuhan dari Allah. Tentang jenis ruqyah yang ada ini juga telah dilakukan sejak zaman rasulullah. Pastinya dengan menjalankan metode yang benar serta mengharapkan kesembuhan dari Allah semata. Dengan adanya jenis ruqyah yang ada tersebut maka bisa juga memahami seperti apa syarat ruqyah yang dilakukan.

Syarat-Syarat Ruqyah

Ruqyah yang syar’i dan dianjurkan dalam Islam harus merujuk pada syarat-syarat yang sesuai. Dimana dalam metode ruqyah yang dilakukan tidak mengandung syirik dan hanya memohon pertolongan kepada Allah saja. Apa saja syarat-syarat ruqyah tersebut?

1. Memakai Ayat-Ayat Al Quran

Seperti sejarah ruqyah dari zaman rasulullah maka hal penting yang harus dilakukan yaitu dengan menggunakan ayat suci  Al-Qur'an. Atau bisa juga dengan asmaul husna seperti tata cara yang pernah Rasulullah. Pada saat menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an ini, maka biasanya dengan memilih beberapa ayat Al-Qur'an yang digunakan untuk ruqyah. 

Misalnya saja ayat kursi, doa muawidzat seperti An Naas, Al Falaq, Al Ikhlas. Dengan begitu doa yang dilantunkan tersebut sesuai dengan tuntunan, dimana dzikir pagi dan petang juga bisa digunakan sebagai metode ruqyah mandiri. Atau bisa juga memakai bantuan orang lain, yaitu orang yang paham tentang Al-Qur'an secara mendalam seperti udztad, kyai, guru ngaji dan sebagainya.

2. Menggunakan Bahasa Arab

Pada saat meruqyah, syaratnya juga menggunakan bahasa arab yang bisa dilakukan dengan baik. Namun, jika memang tidak lancar dan belum memahami bahasa arab sepenuhnya, maka bisa diperbolehkan dengan menggunakan bahasa setempat yang mudah dipahami. Yang jelas untuk menjalankan ruqyah ini harus sesuai syariat tanpa ada unsur syirik.

Pasalnya menjalankan metode ruqyah ini harus sesuai dengan kondisi saat ini yang bisa memberikan kesembuhan hanyalah Allah. Maka ketika menjalankan ruqyah dengan berbagai bahasa pun bisa menyampaikan hanya mengharap pertolongan Allah semata.

3. Ruqyah Adalah Ketetapan Allah

Seseorang yang menjalankan ruqyah haruslah yakin bahwa hal tersebut adalah ketetapan Allah. Bukan tentang dirinya yang mempengaruhinya, melainkan semuanya berasal dari Allah. Maka kesembuhan pun datangnya dari Allah dengan berharap jauh dari bala dan gangguan jin serta mendapatkan kesembuhan dari penyakit yang diderita. 

Allah yang akan memberikan kesembuhan kepada orang yang menderita, dengan kata lain kesembuhan yang dijalankan tersebut harus diiringi dengan keyakinan. Bahwa Allah yang akan menolong dan segala sesuatu yang terjadi atas kehendakNya.

Setelah memahami seperti apa sejarah ruqyah, jenisnya dan syarat yang harus dipenuhi. Maka harapannya ruqyah ini bisa menjadi metode penyembuhan terbaik bagi orang-orang yang sedang sakit, baik secara fisik maupun jiwanya. Adapun yang harus dilakukan secara maksimal adalah berusaha untuk mendapatkan kesembuhan dengan memanfaatkan ruqyah sebagai metode pengobatan terbaik.